Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peluit Berhasil Dikeluarkan, Bocah Asal Bandung Barat Itu Bernapas Lega

Kompas.com - 20/12/2018, 16:10 WIB
Agie Permadi,
Khairina

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com- Tim dokter Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung berhasil mengeluarkan peluit yang bersarang di tubuh Asep Yaya (9) bocah asal Kampung Cimalang, Desa Girimukti, Kecamatan Saguling, Kabupaten Bandung Barat, Kamis (20/12/2018).

"Peluitnya sudah berhasil dikeluarkan," kata Kepala KSM Ilmu Kesehatan THT-KL dr.Lina Lasminingrum di RSHS Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis siang.

Sebelum melakukan proses pengangkatan, dua tim dokter Telinga Hidung Tenggorokan (THT) yang terdiri dari 6 orang dokter tersebut melakukan observasi selama satu hari hingga rontgen terhadap Asep.

"Rontgen ini untuk mengecek paru-paru pasien. Tapi sejauh ini tidak ada masalah," tuturnya.

Baca juga: Kisah Asep Bocah dari Bandung Barat yang Keluarkan Suara Peluit Saat Kecapekan

Menurut Lina, proses pengangkatan peluit Asep ini melalui proses endoskopi, sehingga tidak ada sayatan atau operasi dalam proses pengangkatan peluit tersebut.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, endoskopi merupakan salah satu prosedur pemeriksaan medis menggunakan alat berbentuk selang elastis dengan lampu dan kamera optik di ujungnya (alat endoskop).

Lina menjelaskan, secara teknis proses endoskopi ini dengan memasukan alat endeskop melalui mulut pasien untuk mencari benda tertentu, dalam kasus Asep, benda tersebut adalah peluit.

"Pasiennya tidur, alatnya masuk melalui mulut ke saluran nafas, lalu ke cabang pernafasan utama. Saat bendanya ditemukan langsung diambil," kata Lina.

Awalnya tim dokter mengalami kesulitan menentukan posisi peluit di dalam tubuh Asep. Seperti diketahui, peluit yang ditelan Asep ini terbuat dari plastik, sehingga saat dilakukan rontgen, peluit tersebut tidak terlihat.

Namun, bunyi peluit yang dikeluarkan Asep melalui tarikan nafasnya itu membantu tim untuk memperkirakan letak peluit yang bersarang dalam bronchus pasiennya.

"Untungnya ini peluit, jadi ada bunyinya. Bunyinya sendiri yang memberikan arahan kepada kami dimana posisinya," ungkapnya.

Peluit tersebut, lanjutnya, berada di kedalaman 18 sentimeter di percabangan utama dari bronchus kiri Asep.

"Bendanya itu kecil, sekitar 3 sentimeter," katanya.

Baca juga: Tak Sengaja Telan Peluit, Batuk Bocah Ini Terdengar Aneh

Proses pengangkatan peluit Asep sendiri dilakukan secara singkat dalam waktu setengah jam.

Menurut Lina, benda tersebut masuk kemungkinan lantaran pasien tersedak saat jatuh ketika digendong saudaranya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com