Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bocah "Down Syndrome" Itu Memeluk dan Berkata: Aku Senang...

Kompas.com - 20/12/2018, 08:02 WIB
Dani Julius Zebua,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

“Menggugah seluruh masyarakat Indonesia, tidak tahu apa latar belakangnya, apa suku dan agamanya. Mereka tergugah karena belas kasihan,” kata Wisnu.

Sumbangan datang dari berbagai kalangan, dalam dan luar negeri, dengan mengungkap nama maupun anonim. Nilainya beragam dalam bilangan ribuan hingga jutaan rupiah per orang.

Tak sedikit orang langsung datang ke rumah Hernowo dan memberi sumbangan secara langsung.

Pembangunan berlangsung sejak 15 Oktober 2018. Sisanya, untuk pemberdayaan rumah tangga Hernowo dan pendidikan Wahyu.

Wisnu mengungkapkan, penggalangan dana serupa sudah lebih dari 20 cerita dengan latar inspiratif. Alhasil, semua telah menggerakkan banyak orang untuk membantu dalam bentuk bermacam-macam sesuai dengan kebutuhan.

“Kami yakin bahwa semua ini akan membuat semangat Wahyu akan meningkat, Hernowo dan Kamilah akan makin bisa mendampingi Wahyu menjadi lebih baik,” kata Wisnu.

Sekretaris Desa Hargorejo, Nura’eni mengatakan, ini rezeki besar bagi keluarga Hernowo di tengah perhatian pemerintah yang cukup sulit memantau detail ribuan penduduknya.

Karenanya, ia bersyukur bahwa warga yang belum sepenuhnya tersentuh pemerintah, akhirnya bisa tersentuh lewat cara yang berbeda meski melalui pihak ke-3.

“Rezeki itu bisa datang dari mana saja. Apa yang sudah ditakdirkan tetap akan diterima,” kata Nura’eni.

Camat Kokap, Warsidi, juga mengapresiasi berdirinya rumah bagi Hernowo ini.

Baca juga: Suami Istri Lansia Ngontel Setiap Hari dari Hutan ke Kota Antar Anaknya yang Down Syndrome ke Sekolah

Ia turut merasakan bahwa rumah ini terbilang nyaman dan sangat bagus, baik dari sisi ukuran, isi, maupun bangunannya.

“Rumah ini bagus. Meja tamu yang bagus. Agak kaget ukuran sekian. Sekarang Kamilah bisa tenang. Biasanya ada krusak-kusuk, tapi sekarang bisa tidur nyenyak. Ruang makan bagus. Hernowo juga biasa dicokot lemut. Saiki nyenyak. Wahyu juga demikian,” kata Warsidi.

Warsidi mengungkapkan, kehadiran rumah bagi Hernowo menunjukkan bahwa upaya mengurangi kemiskinan bisa dilakukan dalam beragam cara. Kokap berada di luasan 12 juta hektar.

Konturnya sebagian besar di dataran tinggi dengan Waduk Sermo jadi pusat perhatian dari kecamatan. Dengan luas daerah dan konturnya yang rumit, warga Kokap memiliki persentase kemiskinan tertinggi di Kulon Progo.

Pemerintah melakukan upaya mengentaskan kemiskinan, salah satunya lewat mekanisme program bedah rumah. Sebanyak 442 rumah sudah dibedah.

Kini, pemerintah tengah mengajukan 200 bedah rumah lagi. Karena itu, kehadiran pihak ketiga dalam ikut membantu bedah rumah dirasa sangat berarti bagi pemerintah di daerah.

“Keluarga ini membutuhkan tempat tinggal karena yang lama tidak layak. Pemerintah sebenarnya sudah mencoba lewat memberi bedah rumah. Dengan kehadiran Kompas.com maka (kebutuhan bedah rumah) dialihkan ke tempat warga lain,” kata Warsidi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com