Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sikap Intoleransi akan Gerus Nilai Kebangsaan

Kompas.com - 20/12/2018, 06:57 WIB
Rosyid A Azhar ,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

GORONTALO, KOMPAS.com – Kebersamaan, tenggang rasa, gotong royong, dan toleransi, merupakan wujud kesetiakawanan sosial Bangsa Indonesia.

Nilai dan semangat kesetiakawanan lahir dari perasaan sepenanggungan akibat revolusi fisik merebut kemerdekaan seluruh masyarakat di Nusantara.

Nilai kesetiakawanan sosial ini diungkap oleh Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Sosial pada refleksi kesetiakawanan sosial yang digelar di Bele li Mbui, Rabu (19/12/2018).

Baca juga: Merangkai Toleransi Indonesia, Ahli Usulkan 2 Cara

Malam refleksi ini digelar dalam rangkaian peringatan Hari Kesetiakwanan Sosial (HKSN) 2018, yang dipusatkan di GOR David-Tonny, Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo.

“Kita menengok kembali dan menemukenali nilai kesetiakawanan sosial, mewariskan kepada generasi muda bahwa nilai dan semangatnya yang mendasari kemerdekaan Bangsa Indonesia dan keberlangsungan bangsa ini di masa depan,” kata Agus Gumiwang.

Menurut dia, paham kebangsaan yang didasari pada nilai kesetiakawanan sosial menghadapi tantangan yang tidak ringan, di antaranya muncul akibat globalisasi.

Salah satu tantangan globalisasi munculnya politik identitas yang melahirkan gerakan di antaranya fundametalisme, intoleransi, dan ekstrimisme.

Salah satu indikasinya adalah menguatnya konservatisme yang terorganisir, meskipun ekspresinya tidak menggunakan kekerasan tetapi mengarah pada intoleransi.

Menguatnya organisasi kaum radikal yang ditandai banyaknya kasus diskriminasi dan kekerasan terhadap kaum minoritas.

Baca juga: Toleransi yang Sebenarnya, Bisakah Terjadi di Indonesia?

“Pertumbuhan gerakan sosial yang mengusung berbagai paham intoleran dapat menggerus paham kebangsaan yang berlandaskan nilai-nilai kesetiakawanan sosial,” ujar dia.

Pemerintah diminta untuk memperkuat dan memberdayakan budaya lokal sebagai habitat utama pembangunan karakter. Kampanye kesetiakawanan sosial harus menjadi arus utama program pemerintah.

“Kita perlu memperkuat pemerintah daerah sebagai garda terdepan dalam penumbuhkembangan nilai-nilai kesetiakawanan sosial dalam pencegahan intoleransi. Pendidikan keagamaan di sekolah diarahkan untuk memperkuat NKRI,” kata Agus Gumiwang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com