Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diresmikan Jokowi, Begini Profil Museum Islam Indonesia di Tebuireng

Kompas.com - 19/12/2018, 13:34 WIB
Moh. SyafiĆ­,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JOMBANG, KOMPAS.com - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi), meresmikan Museum Islam Indonesia KH. Hasyim Asy'ari (MINHA), di kawasan Pesantren Tebuireng Jombang Jawa Timur, Selasa (18/12/2018), petang.

Selain menandatangani prasasti sebagai tanda peresmian Museum, Jokowi melakukan pemotongan pita di pintu masuk Museum. Pemotongan pita tersebut sekaligus menandai dibukanya Museum untuk masyarakat umum.

Seperti apakah Museum Islam Indonesia KH. Hasyim Asy'ari yang diresmikan Jokowi?

MINHA, sebutan untuk Museum yang berdiri di kawasan parkir makam almarhum Gus Dur (KH. Abdurrahman Wahid). MINHA berdiri diatas lahan seluas 4,9 hektar.

Baca juga: Selasa, Jokowi Akan Resmikan Museum Islam Indonesia di Tebuireng

Bangunan Museum berdiri gagah dengan model bangunan piramida. Pada bagian depan Museum Islam Indonesia di Tebuireng, dibangun sebuah monumen At-tauhid dengan hiasan 99 Asmaul Husna.

Jika dilihat dari luar, bentuk bangunan piramida menampilkan keunikan bangunan Museum. Keunikan itu pada ketertarikan banyak orang, khususnya peziarah ke makam Gus Dur untuk sekedar mampir ke area Museum, meski belum dibuka.

Bagian depan Museum Islam Indonesia KH. Hasyim Asy?ari (MINHA) di Tebuireng Jombang.KOMPAS.com/MOH. SYAFII Bagian depan Museum Islam Indonesia KH. Hasyim Asy?ari (MINHA) di Tebuireng Jombang.
Selama masa penyempurnaan pembangunan Museum, bagian samping kiri dari Museum seringkali menjadi tempat untuk berswa foto bagi para peziarah makam Gus Dur.

Selain peziarah, banyak juga warga sekitar yang berkunjung ataupun bermain di sekitar kawasan Museum yang memanfaatkannya untuk melakukan selfie.

Bangunan Museum Islam Indonesia KH. Hasyim Asy’ari ini terdiri dari 5 lantai. Di dalam museum, dari lantai satu sampai empat menjadi kawasan transformasi pengetahuan tentang sejarah masuknya Islam ke Indonesia.

Baca juga: Pengasuh Pesantren Tebuireng Serukan Jaga Persatuan Bangsa

Pada lantai pertama, Museum menyajikan beberapa pengetahuan tentang kiprah dan perjuangan para ulama dalam mendirikan Negara Indonesia. Pada balkon depan, terpajang beberapa foto tokoh-tokoh pahlawan nasional.

Pengelolaan Bersama Oleh Badan Khusus

Awalnya, Museum itu bernama 'Musem Islam Nusantara KH. Hasyim Asy'ari' atau disingkat MINHA. Pada perkembangannya, nama Museum berganti menjadi 'Museum Islam Indonesia KH Hasyim Asyari' dengan singkatan MINHA.

Proses pembangunan Museum tersebut memasuki tahap perencanaan pembangunan pada tahun 2011. Gagasan untuk pembangunan Museum muncul sejak awal tahun 2010.

Dalam sambutannya saat peresmian Museum, Gus Sholah mengungkap salah satu alasan yang melatarbelakangi pembangunan di Museum Islam Indonesia di Tebuireng.

"Pada awal maret 2010, saya melapor kepada presiden SBY, melapor bahwa jumlah yang ziarah ke makam Gus Dur itu banyak sekali sehingga jalan itu penuh dengan kendaraan yang parkir," tutur Gus Sholah.

Peresmian Museum Islam Indonesia KH. Hasyim Asy?ari (MINHA) oleh Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi), Selasa (18/12/2018).KOMPAS.com/MOH. SYAFII Peresmian Museum Islam Indonesia KH. Hasyim Asy?ari (MINHA) oleh Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi), Selasa (18/12/2018).
KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) meninggal dunia pada 30 Desember 2009. Presiden RI ke-4 itu dimakamkan di komplek pemakaman keluarga Pesantren Tebuireng.

Sejak itu, kawasan Pesantren Tebuireng dipenuhi dengan kedatangan peziarah yang datang dari berbagai daerah di seluruh wilayah Indonesia. Kala itu, beber Gus Sholah, peziarah ke makam Tebuireng, rata-rata 1.500 orang dalam sehari.

"Oleh karena Gus Dur adalah mantan Presiden, kami meminta agar dibangun parkir untuk peziarah ke makam Gus Dur. Bapak Presiden, waktu itu meminta Bapak Agung Laksono untuk menindaklanjuti," kata Gus Sholah.

Dari tahap gagasan, perencanaan hingga pembangunan Museum, sejumlah pihak terlibat. Beberapa pihak yang terlibat, antara lain Pesantren Tebuireng, Pemerintah Pusat, Pemerintah Propinsi Jawa Timur, serta Pemerintah Kabupaten Jombang.

Baca juga: Bareng Gus Sholah dan Yenny Wahid, Jokowi Ziarahi Makam Pendiri NU

Ditemui sebelum peresmian Museum, adik kandung Gus Dur itu mengungkapkan, setelah diresmikan, Museum Islam Indonesia KH. Hasyim Asy’ari akan dikelola oleh Badan khusus.

"Pengelolaannya akan dibentuk sebuah organisasi yang didalamnya ada unsur-unsur Pesantren Tebuireng, Kementerian Dikbud (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan), Pemerintah Propinsi Jawa Timur, kemudian pemerintah Kabupaten Jombang," kata Gus Sholah, kepada Kompas.com.

Peresmian Museum Islam Indonesia KH. Hasyim Asy?ari (MINHA) oleh Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi), Selasa (18/12/2018).KOMPAS.com/MOH. SYAFII Peresmian Museum Islam Indonesia KH. Hasyim Asy?ari (MINHA) oleh Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi), Selasa (18/12/2018).
Transformasi Pengetahuan Sejarah Islam

Pengasuh Pesantren Tebuireng Jombang, KH. Salahuddin Wahid mengungkapkan, tujuan utama pembangunan Museum Islam Indonesia di Tebuireng adalah sebagai sarana transformasi pengetahuan tentang kehadiran dan proses perkembangan agama Islam di Indonesia.

Dalam Museum, terdapat cerita masuknya Islam ke Indonesia yang digambarkan melalui panel, gambar dan kalimat-kalimat, serta buku-buku di perpustakaan museum.

Poin pentingnya, beber Gus Sholah, Museum Islam Indonesia menyajikan cerita dengan alur yang gamblang tentang masuknya Islam di Indonesia dengan pendekatan kemanusiaan dan budaya.

"Dalam Museum itu akan diberikan informasi-informasi yang lengkap tentang proses masuknya Islam di Indonesia, yang dilakukan tanpa kekuatan militer, tanpa kekuatan politik, tanpa kekuatan uang," ujar Gus Sholah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com