Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 19/12/2018, 13:10 WIB

Di sisi lain, terdapat penjelasan dari dua badan negara, yakni Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Banyaknya masyarakat yang menyangkutpautkan kejadian jalan ambles ini dengan adanya sesar Surabaya atau Waru yang mengakibatkan gempa membuat BMKG memberikan penjelasan.

Deputi Bidang Geofisika BMKG Muhammad Sadly menyebutkan, amblesnya Jalan Raya Gubeng bukan karena aktivitas kegempaan.

"Untuk sementara bukan fenomena tektonik, setelah kami cek lagi 2 jam sebelumnya, tidak ada record seismik," ucap Sadly saat wawancara dengan Kompas TV, Selasa (18/12/2018) malam.

Sementara Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, melalui Twitter-nya @Sutopo_PN, menjelaskan, amblesan terjadi karena adanya tekanan beban dari permukaan tanah.

“Amblesnya tanah di Jalan Raya Gubeng, Surabaya, lebih disebabkan kesalahan konstruksi dinding penahan jalan (retaining wall) yang tidak mampu menahan beban. Apalagi, saat musim hujan begini sehingga ambles," jelasnya.

Baca juga: Jalan Gubeng yang Ambles Bersebelahan dengan Lokasi Proyek Basement RS Siloam

Apalagi, mengingat tepat di samping amblesan terjadi terdapat galian tanah pengerjaan proyek rubanah sebuah rumah sakit swasta.

Amblesan yang terjadi sepanjang kurang lebih 10 meter dengan kedalaman 15 meter di jalan Gubeng itu, berdasarkan pencarian yang dilakukan oleh petugas, hingga saat ini tidak tercatat menimbulkan korban jiwa.

Jalan tersebut resmi ditutup sejak Selasa malam, dan kepolisian bersama dinas perhubungan akan membuatkan jalur alternatif agar masyarakat tetap dapat beraktivitas normal.

Masyarakat pun diminta untuk menghindari kawasan tersebut hingga waktu yang belum ditentukan karena dikhawatirkan masih akan terjadi ambles susulan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke