KOMPAS.com - Kasus perusakan atribut partai di Pekanbaru ternyata tak hanya menimpa atribut Partai Demokrat saja. Atribut milik Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan juga menjadi sasaran.
Hal tersebut disampaikan oleh Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Sunarto saat gelar perkara di Mapolda Riau, Senin (17/12/2018).
Sementara itu, PDI-P menegaskan, pelaku perusakan atribut Partai Demokrat di Pekanbaru bukanlah kader atau simpatisan PDI-P.
Kasus tersebut mendapat sorotan dari Presiden Joko Widodo. Presiden mengimbau seluruh warga untuk tidak terpancing dengan kasus di Pekanbaru tersebut.
Berikut ini sejumlah fakta di balik kasus perusakan atribut partai di Pekanbaru:
"Ya, yang dirusak atribut dari partai yang berbeda. Satu tersangka perusakan atribut (Partai Demokrat) di Jalan Jenderal Sudirman dan dua tersangka perusakan atribut caleg (PDI-P) di Kecamatan Tenayan Raya, Pekanbaru," kata Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Sunarto, saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (17/12/2018).
Para tersangka ditangkap polisi di dua lokasi berbeda di Pekanbaru. Polisi juga mengungkap motif dari tindakan para pelaku tersebut.
"Untuk TKP di Jalan Jenderal Sudirman, tersangka berinisial HS. Kemudian KS dan MW kasus perusakan (atribut) di Tenayan Raya," kata Kapolda Riau Irjen Pol Widodo Eko Prihastopo.
Ketiganya saat ini telah ditahan polisi untuk proses penyelidikan lebih lanjut.
Baca Juga: Tiga Orang Jadi Tersangka Perusakan Atribut Partai di Pekanbaru
Presiden Joko Widodo angkat bicara terkait kasus perusakan atribut berupa bendera dan baliho Partai Demokrat di sejumlah ruas jalan di Pekanbaru, Riau.
"Kita siapa pun baik itu caleg, parpol, baik itu dalam kontestasi pilpres, mari lah kita jaga ketenangan, kita jaga kesejukan dalam kita memasuki tahun politik ini," kata Jokowi, kepada wartawan di Pekanbaru, Sabtu (15/12/2018).
"Jangan sampai ada yang memanas-manasi dengan cara yang tidak beradab, tidak beretika," kata Joko Widodo.
Baca Juga: Atribut Demokrat Dirusak, Jokowi Imbau Jangan Ada yang Memanas-Manasi