Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daging Sapi yang Tak Sehat Diduga Penyebab Puluhan Warga Keracunan

Kompas.com - 17/12/2018, 22:53 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho,
Khairina

Tim Redaksi

GROBOGAN, KOMPAS.com - Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Grobogan, Jawa Tengah, AKP Agus Supriadi Siswanto menyampaikan, kualitas daging sapi yang tidak sehat diduga menjadi penyebab puluhan warga Desa Kaliwenang, Kecamatan Tanggungharjo, Grobogan mengalami keracunan.

"Indikasinya daging sapi yang dimasak hingga akhirnya dikonsumsi itu tak sehat. Kami sudah bawa sampelnya untuk diperiksa dengan menggandeng ahli. Hasil selanjutnya menyusul," kata Agus kepada Kompas.com, Senin (17/12/2018).

Hasil keterangan yang dihimpun oleh pihak Satreskrim Polres Grobogan menyebutkan, panitia haul membeli 10 kilogram daging sapi ke pedagang di wilayah Kabupaten Grobogan pada Sabtu (15/12/2018) pagi sekitar pukul 06.00 WIB.

Daging sapi itu selanjutnya dimasak sebagai pelengkap lauk dalam nasi bungkus. 

Baca juga: 80 Orang Keracunan usai Santap Nasi Bungkus Hidangan Hajatan

Panitia membagi-bagikan nasi bungkus berisi kering tempe dan daging sapi itu saat pengajian dalam rangka Haul Mbah Khasan Sentono, leluhur setempat, Minggu (16/12/2018) siang.

"Daging dan hati sapi itu semula nampak biasa saja, namun ketika dimasak menjadi hancur dan lembut. Dugaannya daging sapi tak sehat," terang Agus.

Untuk diketahui, keracunan massal dialami oleh puluhan warga Desa Kaliwenang, Kecamatan Tanggungharjo, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. 

Sekitar 80 orang harus dilarikan ke Puskesmas maupun rumah sakit karena mendadak pusing, mual dan muntah bersamaan usai mengonsumsi nasi bungkus saat acara hajatan yang digelar oleh desa setempat.

"Benar, ada sekitar 80 warga dilarikan ke puskesmas dan rumah sakit sejak semalam. Diduga keracunan makanan," kata Kepala Desa Kaliwenang, Bayu Sugiharto kepada Kompas.com, Senin (17/12/2018).

Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Grobogan, AKP Agus Supriadi Siswanto, menyampaikan, kejadian naas itu berawal pada Minggu (16/12/2018) siang sekitar pukul 13.00 WIB di kompleks pemakaman Desa Kaliwenang.

Saat itu, sedang dilaksanakan pengajian dalam rangka Haul Mbah Khasan Sentono, leluhur setempat.

"Nah, saat itu disuguhkan nasi bungkus yang dimasak oleh ibu-ibu desa setempat. Lauknya berupa nasi, kering tempe, daging dan hati sapi. Usai disantap bersamaan, malamnya puluhan warga mendadak merasakan tak enak badan, pusing, mual dan muntah. Malam itu juga mereka dilarikan ke puskesmas dan rumah sakit, menyusul pagi ini juga," ungkap Agus.

Satreskrim Polres Grobogan masih mendalami kasus keracunan massal ini. Sejumlah saksi secara bertahap diperiksa termasuk mengambil sampel makanan yang diduga sebagai penyebab keracunan massal.

"Kami masih melakukan pendalaman, termasuk berkoordinasi dengan ahli. Dugaan awal penyebabnya mengonsumsi daging sapi yang tak sehat," kata Agus.

Sementara itu, salah satu korban keracunan, Ahmad (40) mengaku kondisi kesehatannya terus menurun usai menyantap nasi bungkus yang dihidangkan panitia Haul.

Sepulang mengikuti pengajian, Ahmad mendadak pusing, mual dan muntah tak henti-hentinya.

"Saya minta dibawa ke puskesmas oleh keluarga. Alhamdulillah kondisi cukup membaik," kata Ahmad.

Kompas TV Sejumlah warga yang tinggal di sekitar bantaran Kalimalang Desa Wadas, Kecamatan Teluk Jambe Timur, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, mengalami pusing-pusing. Mereka harus mengungsi ke tempat yang lebih aman akibat bau menyengat dari Kalimalang yang tercemar limbah.<br /> <br /> Unit Tipidter Satreskrik Polres Karawang pun menyegel sebuah gudang penyimpanan limbah beracun yang diduga sengaja membuang limbahnya ke aliran Kalimalang.<br /> <br /> Polisi bersama Dinas Lingkungan Hidup kemudian mengambil sampel air dan tanah untuk dilakukan uji laboratorium dan menguji kondisi udara di lokasi. Tujuannya untuk mengetahui jenis limbah apa yang telah dibuang. Sementara itu polisi masih melakukan pengejaran terhadap pelaku pembuangan limbah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com