Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Balik Perusakan Atribut Partai Demokrat di Pekanbaru, Hati SBY Sedih hingga Waspadai Upaya Adu Domba

Kompas.com - 17/12/2018, 15:00 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Perusakan atribut Partai Demokrat (PD) pada hari Sabtu (15/12/2018) dini hari, bertepatan dengan kedatangan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Pekanbaru.

Ketua Umum Partai Demokrat tersebut melihat langsung bendera partainya berserakan di jalan dalam kondisi rusak. Sejumlah baliho berukuran besar pun hancur berantakan.

SBY pun geram dan meminta jajarannya untuk melaporkan ke pihak berwajib atas peristiwa tersebut. Sejumlah tokoh pun turut angkat bicara, termasuk Ruhut Sitompul, salah satu anggota Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan Jokowi-Ma'ruf.

Berikut ini fakta baru kasus perusakan atribut di Pekanbaru:

1. SBY sedih atribut partainya dirusak di Pekanbaru

Ketum Partai Demokrat SBY dan petinggi Partai Demokrat lainnya melihat atribut yang dirusak dan dibuang ke parit oleh oknum yang tidak bertanggung jawab di Jalan Jenderal Sudirman, Pekanbaru, Riau, Sabtu (15/12/2018).KOMPAS.com/IDON TANJUNG Ketum Partai Demokrat SBY dan petinggi Partai Demokrat lainnya melihat atribut yang dirusak dan dibuang ke parit oleh oknum yang tidak bertanggung jawab di Jalan Jenderal Sudirman, Pekanbaru, Riau, Sabtu (15/12/2018).

"Dengan hati yang sedih, saya melihat hampir semua atribut Partai Demokrat dicabut dan dipotong hingga berserakan di jalan," ucap SBY kepada wartawan, Sabtu.

Menurutnya, kejadian di Pekanbaru merupakan kenyataan pahit yang harus ditelan. Selama menjabat menjadi Presiden, dia mengenal masyarakat di Pekanbaru selalu mengedepankan toleransi dalam kehidupan berpolitik.

"Kita lebih baik mengalah daripada menyaksikan atribut yang tidak bersalah dirobek, diinjak dan dibuang ke selokan," kata SBY.

"Sama artinya merobek saya, menginjak saya dan membuang saya ke selokan," sambungnya.

Baca Juga: Tiga Orang Jadi Tersangka Kasus Perusakan Atribut Partai Demokrat

2. SBY minta semua atribut Partai Demokrat diturunkan

Sejumlah bendera dan spanduk Partai Demokrat yang dipasang di ruas jalan kota Pekanbaru, Riau, dirusak oleh orang tak dikenal.   Elite Partai Demokrat yang tengah berada di Pekanbaru menemukan bendera dan spanduk itu sudah dalam keadaan rusak pada Sabtu (15/12/2018) pagi ini. Dok. Demokrat Sejumlah bendera dan spanduk Partai Demokrat yang dipasang di ruas jalan kota Pekanbaru, Riau, dirusak oleh orang tak dikenal. Elite Partai Demokrat yang tengah berada di Pekanbaru menemukan bendera dan spanduk itu sudah dalam keadaan rusak pada Sabtu (15/12/2018) pagi ini.

SBY mengaku sempat tidak percaya dengan informasi tentang aksi perusakan tersebut. Namun, saat datang langsung ke Jalan Jenderal Sudirman, Pekanbaru, dirinya pun sedih dan kaget.

"Namun setelah saya cek ke lokasi, kejadian ini betul-betul terjadi. Bukan hoaks ataupun fitnah," kata SBY. Setelah peristiwa tersebut, SBY meminta semua atribut Partai Demokrat di Pekanbaru diturunkan.

"Lebih baik kita mengalah saja. Saya minta pimpinan Demokrat di Riau dan Pekanbaru untuk menurunkan atribut daripada dirusak," jelas SBY.

SBY sempat mempertanyakan mengapa atribut partainya dirusak oleh para pelaku.

"Saya sempat tafakur dan mengadu kepada Allah SWT apa sebenarnya yang terjadi. Karena saya ini bukan capres. Saya tidak berkompetisi dengan Bapak Presiden Jokowi. Saya sebagai pemimpin Demokrat, berikhtiar, berjuang dengan cara-cara yang baik, sesuai yang diatur dalam konstitusi dan undang-undang," ujar SBY.

Baca Juga: SBY: Ini Sama Artinya Menginjak, Merobek dan Membuang Saya ke Parit

3. AHY tuding pelaku perusakan menggunakan cara preman

Ketua Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono usai temu kader dan pembekalan caleg Demokrat di Hotel Labersa Pekanbaru, Riau, Minggu (16/12/2018).KOMPAS.com/IDON TANJUNG Ketua Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono usai temu kader dan pembekalan caleg Demokrat di Hotel Labersa Pekanbaru, Riau, Minggu (16/12/2018).

Ketua Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono ( AHY) segera datang ke Pekanbaru untuk melakukan investigasi kasus perusakan atribut Partai Demokrat.

Selain itu, ia juga bersilaturahmi dengan masyarakat Pekanbaru di acara car free day (CFD), Minggu (16/12/2018).

"Secara khusus, tujuan saya ke Pekanbaru, seperti yang saya sampaikan melalui Twitter dan media massa, saya turut melakukan investigasi terhadap insiden perusakan bendera dan juga baliho serta atribut Partai Demokrat lainnya," ungkap Agus kepada wartawan, Minggu sore.

Putra sulung SBY ini mengaku ingin tahu lebih dalam dan berbicara dengan banyak kader (Demokrat) terkait kasus itu.

"Tindakan anarkistis menggunakan cara-cara preman dan yang jelas merusak demokrasi kita," sebut Agus.

Baca Juga: Partai Demokrat Telusuri Tempat Kerja Perusak Atribut di Pekanbaru

4. Polisi tangkap pelaku dan ungkap motifnya

Kapolda Riau Irjen Pol Widodo Eko Prihastopo dan jajaran Polresta Pekanbaru saat melakukan melakukan konferensi pers terkait kasus perusakan atribut Partai Demokrat di Pekanbaru, Riau, Senin (17/12/2018).KOMPAS.com/IDON TANJUNG Kapolda Riau Irjen Pol Widodo Eko Prihastopo dan jajaran Polresta Pekanbaru saat melakukan melakukan konferensi pers terkait kasus perusakan atribut Partai Demokrat di Pekanbaru, Riau, Senin (17/12/2018).

Aparat kepolisian menangkap satu orang yang diduga pelaku perusakan atribut Partai Demokrat pasca-penyambutan Ketum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY) di Pekanbaru, Riau, Sabtu (15/12/2018).

Hal ini disampaikan Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Sunarto saat dikonfirmasi Kompas.com, Sabtu. Lalu, pada hari Senin (17/12/2018), polisi menginformasikan ada dua pelaku diamankan. 

"Ketiga tersangka saat ini sudah kami tahan. Pelaku diancam lima tahun penjara. Saya sudah perintahkan kepada penyidik agar segera dilimpahkan ke penuntut umum. Cepat kita bekerja," kata Kapolda Riau Irjen Pol Widodo Eko Prihastopo.

Setelah polisi mengamankan HS, Kapolda Riau menuturkan motif pelaku merusak baliho, spanduk dan bendera Partai Demokrat.

"Motif pelaku karena dijanjikan dibayar Rp 150.000. Itu saja. Enggak ada motif-motif yang lain," kata Widodo dalam konferensi pers di Mapolda Riau, Senin (17/12/2018).

Baca Juga: Polisi Tangkap 1 Pelaku Perusakan Atribut Partai Demokrat di Pekanbaru

5. Ruhut: Waspadai upaya adu domba gara-gara atribut

Juru bicara tim pemenangan pasangan calon gubernur-wakil gubernur nomor pemilihan dua DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, Ruhut Sitompul, saat ditemui wartawan di Jalan Cianjur, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (30/3/2017).Kompas.com/Kurnia Sari Aziza Juru bicara tim pemenangan pasangan calon gubernur-wakil gubernur nomor pemilihan dua DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, Ruhut Sitompul, saat ditemui wartawan di Jalan Cianjur, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (30/3/2017).

Anggota Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan Joko Widodo- Ma’ruf Amin, Ruhut Sitompul, mengaku terkejut dengan insiden perusakan atribut Demokrat.

Atribut yang dipasang di ruas jalan Kota Pekanbaru itu dirusak orang tak dikenal. Elite Partai Demokrat yang tengah berada di Pekanbaru menemukan bendera dan spanduk itu sudah rusak pada Sabtu (15/12/2018).

Ruhut mengatakan, yang harus diwaspadai adalah upaya adu domba antara kubu Jokowi-Ma'ruf dengan kubu capres-cawapres nomor urut 02.

“Percayakan kepada kepolisian. Sekarang sudah diusut dan satu sudah ketangkap, kita tunggu saja,” kata Ruhut, seusai deklarasi Relawan Prima 01 di Jember, Jawa Timur, Minggu (16/12/2018).

Baca Juga: Ruhut Ingatkan Jangan Sampai Ada Adu Domba dalam Peristiwa Perusakan Atribut Demokrat

Sumber: KOMPAS.com (Amhad Winarno, Idon Tanjung)

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com