Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Balik Perusakan Atribut Partai Demokrat di Pekanbaru, Hati SBY Sedih hingga Waspadai Upaya Adu Domba

Kompas.com - 17/12/2018, 15:00 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

3. AHY tuding pelaku perusakan menggunakan cara preman

Ketua Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono ( AHY) segera datang ke Pekanbaru untuk melakukan investigasi kasus perusakan atribut Partai Demokrat.

Selain itu, ia juga bersilaturahmi dengan masyarakat Pekanbaru di acara car free day (CFD), Minggu (16/12/2018).

"Secara khusus, tujuan saya ke Pekanbaru, seperti yang saya sampaikan melalui Twitter dan media massa, saya turut melakukan investigasi terhadap insiden perusakan bendera dan juga baliho serta atribut Partai Demokrat lainnya," ungkap Agus kepada wartawan, Minggu sore.

Putra sulung SBY ini mengaku ingin tahu lebih dalam dan berbicara dengan banyak kader (Demokrat) terkait kasus itu.

"Tindakan anarkistis menggunakan cara-cara preman dan yang jelas merusak demokrasi kita," sebut Agus.

Baca Juga: Partai Demokrat Telusuri Tempat Kerja Perusak Atribut di Pekanbaru

4. Polisi tangkap pelaku dan ungkap motifnya

Kapolda Riau Irjen Pol Widodo Eko Prihastopo dan jajaran Polresta Pekanbaru saat melakukan melakukan konferensi pers terkait kasus perusakan atribut Partai Demokrat di Pekanbaru, Riau, Senin (17/12/2018).KOMPAS.com/IDON TANJUNG Kapolda Riau Irjen Pol Widodo Eko Prihastopo dan jajaran Polresta Pekanbaru saat melakukan melakukan konferensi pers terkait kasus perusakan atribut Partai Demokrat di Pekanbaru, Riau, Senin (17/12/2018).

Aparat kepolisian menangkap satu orang yang diduga pelaku perusakan atribut Partai Demokrat pasca-penyambutan Ketum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY) di Pekanbaru, Riau, Sabtu (15/12/2018).

Hal ini disampaikan Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Sunarto saat dikonfirmasi Kompas.com, Sabtu. Lalu, pada hari Senin (17/12/2018), polisi menginformasikan ada dua pelaku diamankan. 

"Ketiga tersangka saat ini sudah kami tahan. Pelaku diancam lima tahun penjara. Saya sudah perintahkan kepada penyidik agar segera dilimpahkan ke penuntut umum. Cepat kita bekerja," kata Kapolda Riau Irjen Pol Widodo Eko Prihastopo.

Setelah polisi mengamankan HS, Kapolda Riau menuturkan motif pelaku merusak baliho, spanduk dan bendera Partai Demokrat.

"Motif pelaku karena dijanjikan dibayar Rp 150.000. Itu saja. Enggak ada motif-motif yang lain," kata Widodo dalam konferensi pers di Mapolda Riau, Senin (17/12/2018).

Baca Juga: Polisi Tangkap 1 Pelaku Perusakan Atribut Partai Demokrat di Pekanbaru

5. Ruhut: Waspadai upaya adu domba gara-gara atribut

Juru bicara tim pemenangan pasangan calon gubernur-wakil gubernur nomor pemilihan dua DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, Ruhut Sitompul, saat ditemui wartawan di Jalan Cianjur, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (30/3/2017).Kompas.com/Kurnia Sari Aziza Juru bicara tim pemenangan pasangan calon gubernur-wakil gubernur nomor pemilihan dua DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, Ruhut Sitompul, saat ditemui wartawan di Jalan Cianjur, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (30/3/2017).

Anggota Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan Joko Widodo- Ma’ruf Amin, Ruhut Sitompul, mengaku terkejut dengan insiden perusakan atribut Demokrat.

Atribut yang dipasang di ruas jalan Kota Pekanbaru itu dirusak orang tak dikenal. Elite Partai Demokrat yang tengah berada di Pekanbaru menemukan bendera dan spanduk itu sudah rusak pada Sabtu (15/12/2018).

Ruhut mengatakan, yang harus diwaspadai adalah upaya adu domba antara kubu Jokowi-Ma'ruf dengan kubu capres-cawapres nomor urut 02.

“Percayakan kepada kepolisian. Sekarang sudah diusut dan satu sudah ketangkap, kita tunggu saja,” kata Ruhut, seusai deklarasi Relawan Prima 01 di Jember, Jawa Timur, Minggu (16/12/2018).

Baca Juga: Ruhut Ingatkan Jangan Sampai Ada Adu Domba dalam Peristiwa Perusakan Atribut Demokrat

Sumber: KOMPAS.com (Amhad Winarno, Idon Tanjung)

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com