Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 BERITA POPULER NUSANTARA: Hamdan Kelabui Kelompok Abu Sayyaf hingga Gunung Soputan Meletus

Kompas.com - 17/12/2018, 05:05 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hamdan Yunus berhasil lolos setelah disandera kelompok radikal bersenjata Abu Sayyaf di Filipina.

Kabar penyanderaan Hamdan didengar keluarganya di Sulawesi Barat, sekitar tiga bulan lalu. Lalu pada hari Sabtu (15/12/2018), Hamdan akhirnya sudah berkumpul kembali dengan keluarganya di Dusun Bromo, Desa Kebunsari, Polewali Mandar.

Hamdan menceritakan pengalamannya saat lolos dari penjagaan anggota Abu Sayyaf hingga tersesat dan kelaparan di dalam hutan.

Selain itu, berita tentang erupsi Gunung Soputan juga terus diikuti perkembangannya oleh para pembaca Kompas.com.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, melalui akun media sosialnya, mengatakan, tinggi kolom erupsi mencapai 3 km.

Berikut ini 5 berita populer Nusantara pada Minggu (16/12/2018):

1. Hamdan kelabui anggota Abu Sayyaf saat wudhu

Hamdan Yunus (tengah, berbaju putih), TKI asal Polewali Mandar, Sulawesi Barat berdoa bersama keluarga dan kerabatnya, Sabtu (15/12/2018), setelah berhasil melarikan diri dari kelompok Abu Sayyaf di Filipina Selatan yang menyanderanya selama tiga bulan. KOMPAS.Com Hamdan Yunus (tengah, berbaju putih), TKI asal Polewali Mandar, Sulawesi Barat berdoa bersama keluarga dan kerabatnya, Sabtu (15/12/2018), setelah berhasil melarikan diri dari kelompok Abu Sayyaf di Filipina Selatan yang menyanderanya selama tiga bulan.

Hamdan akhirnya bisa tiba di rumah keluarganya di Dusun Bromo, Desa Kebunsari, Kecamatan Wonomulyo, Polewali Mandar, Sabtu (15/12/2018) sore.

Hamdan disambut tangis haru sejumlah anggota keluarga yang sudah menunggu kedatangannya.

Para tetangga dan keluarga berdatangan saat mereka tahu Hamdan sudah tiba di rumah. Mereka memberikan salam dan ucapan selamat.

Di depan sanak keluarga dan tetangga, Hamdan menceritakan kronologi panjang ia bisa melarikan diri dari kelompok Abu Sayyaf.

“Saya memelas sambil menangis, minta tolong kepada bapak yang sedang membonceng anaknya hendak ke sekolah, tapi rupanya (orang itu) tidak mengerti bahasa Melayu,” kata Hamdan.

Baca berita selengkapnya: Kisah TKI Lari dari Penyanderaan Kelompok Abu Sayyaf di Filipina

2. Gunung Soputan meletus, warga waspada

Warga berjalan di bawah hujan abu vulkanik setinggi 5.809 mdpl berwarna kelabu akibat letusan Gunung Soputan, di atas Desa Kota Menara, Minahasa Selatan, Sulawesi Utara, Rabu (3/10/2018). Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana (PVMBG) Badan Geologi memutuskan menetapkan status aktivitas Gunung Soputan yang meletus pada Rabu pukul 08.47 Wita, naik dari Level II (Waspada) menjadi Level III (Siaga).ANTARA FOTO/ADWIT B PRAMONO Warga berjalan di bawah hujan abu vulkanik setinggi 5.809 mdpl berwarna kelabu akibat letusan Gunung Soputan, di atas Desa Kota Menara, Minahasa Selatan, Sulawesi Utara, Rabu (3/10/2018). Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana (PVMBG) Badan Geologi memutuskan menetapkan status aktivitas Gunung Soputan yang meletus pada Rabu pukul 08.47 Wita, naik dari Level II (Waspada) menjadi Level III (Siaga).

Informasi erupsi Gunung Soputan diunggah oleh Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, melalui akun Twitter @Sutopo_PN dan Instagram @sutopopurwo.

"Gunung Soputan meletus dengan tinggi kolom 3 km ke tenggara pada 16/12/2018 pukul 03:09 WITA. Suara bergemuruh dan tremor menerus," demikian tulis Sutopo.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com