Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/12/2018, 16:33 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin,
Krisiandi

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com – Calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno meminta pihak kepolisian mengusut kasus perusakan atribut Partai Demokrat di Pekanbaru, Riau. Proses hukum, kata Sandiaga, juga mesti transparan. 

“Kami sayangkan, dan ini sebetulnya mencederai demokrasi damai yang ingin kita usung. Diharap kepolisian menindaklajuti secara cepat ditemui pelakunya, harus dihadirkan melalui proses yang terbuka, transparan dan berkeadilan,” kata Sandiaga, di sela acara Silaturahmi dan Konsolidasi Sukarelawan Prabowo-Sandi (Padi) se-Jateng di Hotel Grasia, Kota Semarang, Minggu (16/12/2018).

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini mengaku langsung berkomunikasi dengan pimpinan Partai Demokrat begitu mendengar kabar perusakan tersebut. 

Baca juga: Ruhut Ingatkan Jangan Sampai Ada Adu Domba dalam Peristiwa Perusakan Atribut Demokrat

Dalam komunikasi itu, Sandi turut mengecam tindakan perusakan atribut tersebut. Kejadian itu dianggap sebagai perbuatan yang bertentangan dengan prinsip-prinsip pemilu di Indonesia.

“Kami kecam keras satu tindakan yang sangat tidak mencerminkan pemilu jujur, adil dan damai,” tandasnya.

Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono sebelumnya meminta kepolisian serius menangani kasus perusakan atribut Partai Demokrat (PD). Perusakan terhadap atribut Partai Demokrat diketahui pada Sabtu (15/12/2018). 

Menurut dia, sudah ada bukti yang kuat dalam kasus ini yang akan memudahkan kepolisian mengungkapnya.

"Kami punya strong evidence (bukti kuat), yang Insya Allah membuka jalan bagi kepolisian untuk menemukan siapa-siapa dibelakang aksi pengrusakan itu," kata Presiden keenam RI ini.

SBY berharap kepolisian bisa menangani kasus tersebut secara serius dan tuntas.

Baca juga: SBY Berharap Polisi Serius Menangani Kasus Perusakan Atribut Demokrat

Sementara itu, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Riau Komisaris Besar Sunarto mengatakan, kepolisian telah menangkap satu orang orang yang diduga melakukan perusakan atribut Demokrat.

"Pelaku seorang laki-laki berinisial HS warga Pekanbaru. Saat ini masih menjalani pemeriksaan penyidik," ucapnya.

Polisi belum mengungkap motif pelaku merusak atribut Demokrat pasca penyambutan Ketum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono di Pekanbaru.

Kompas TV Seputar perusakan baliho Partai Demokrat di Riau, Presiden Joko Widodo meminta semua pihak agar memelihara ketenangan dan kesejukan di tahun politik seperti saat ini. Baliho selamat datang SBY dan spanduk hingga bendera partai Demokrat yang terpasang di ruas jalan kota Pekanbaru Riau dirusak oleh orang tak dikenal. Perusakan baliho ini terjadi pada hari Jumat lalu menjelang kedatangan ketua umum parta Demokrat di Provinsi Riau. Polisi sudah menahan seorang pelaku yang diduga melakukan aksi perusakan baliho Partai Demokrat.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com