Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/12/2018, 23:18 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


KUPANG, KOMPAS.com - Sebuah helikopter Bali Air warna merah, yang terbang dari Dilli, Timor Leste, mendarat darurat di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Komandan Korem 161 Wirasakti Kupang Brigjen TNI Teguh Muji Angkasa mengatakan, helikopter tersebut mendarat darurat karena cuaca buruk.

Helikopter jenis Bell 206 L3 dengan nomor registrasi PK-ZGJ itu, dipiloti oleh seorang pria berkebangsaan Australia bernama Paul Clement Nommenense.

Baca juga: Cuaca Buruk, Helikopter Bali Air Mendarat Darurat di Kupang

"Helikopter ini unscheduled domestik dengan operator PT Sayap Garuda Indah, mendarat darurat di lapangan SMA Negeri 1 Amfoang," ungkap Muji, kepada Kompas.com, Jumat (14/12/2018) malam.

Kejadian bermula ketika pukul 11.40 Wita, helikopter itu melaksanakan take off dari Dili menuju Kupang.

Saat dalam perjalanan menuju Kota Kupang, atau tepatnya di daerah Amfoang, Kabupaten Kupang, terjadi hujan lebat.

Melihat itu, kru helikopter yakni Paul Clement Nommenense dan seorang warga Indonesia yang bernama Madani, lalu melaporkan cuaca tersebut ke ATC Bandara El Tari Kupang.

Baca juga: 6 Fakta Pertempuran di Puncak Kabo, Helikopter TNI Diserang hingga Penemuan 15 Jasad

"Mereka mengabarkan bahwa cuaca tidak memungkinkan untuk melanjutkan penerbangan, sehingga pilot memutuskan mendarat darurat di lapangan SMAN 1 Amfoang Utara, Kabupaten Kupang, pukul 12.40 Wita," ujar Muji.

Saat ini, kata Muji, kedua kru helikopter menginap di Kantor Navigasi Desa Afoan, Kecamatan Amfoang Utara.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com