Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menhub: Jumlah Turis ke Jogja Masih Kalah dari Bali, tapi Lain Jadinya jika NYIA Beroperasi...

Kompas.com - 14/12/2018, 17:17 WIB
Dani Julius Zebua,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com – Hadirnya Bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA) diyakini akan mendongkrak tingkat kunjungan wisatawan ke Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). 

Hadirnya NYIA bakal jadi penunjang pariwisata destinasi di sekelilingnya. Utamanya bagi  obyek wisata Borobudur sebagai salah satu dari 10 destinasi baru setelah Pulau Bali.

Hal ini disampaikan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi di tengah peninjauan pembangunan NYIA, Jumat (14/12/2018).

“Turis Yogya masih kalah dengan Bali. Tapi dengan NYIA jadi bandara internasional, dan ada jalan langsung ke Borobudur, maka minat turis yang akan ke Yogya akan banyak,” kata Menhub Budi Karya

Baca juga: 7 Fakta Megaproyek NYIA, Dikejar Waktu hingga Dikawal Komnas HAM

Menhub Budi Karya mengecek langsung pembangunan NYIA dan sejumlah transportasi pendukungnya, seperti kereta api.

Dalam mendorong pembangunan terpadu seluruh moda itu, ia meminta Direktorat Jenderal Perkeretaapian dan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub untuk terus bersinergi membuat percepatan-percepatan yang diperlukan.

“Kita minta komitmen mereka untuk sinergi membuat percepatan-percepatan,” kata Menhub Budi Karya.

Pemerintah terus memacu pembangunan NYIA dengan target bisa beroperasi minimal pada April 2019 mendatang. Saat itu, pesawat sudah bisa mendarat maupun terbang, dan terminal sudah bisa melayani para penumpang.

Baca juga: Bandara NYIA di Kulon Progo Didesain Tahan Gempa dan Tsunami

 

Pada April mendatang, landasan pesawat sepanjang 3250 meter sudah selesai 100 persen. Terminal penumpang seluas 8.000 meter persegi akan siap melayani menampung 2 juta hingga 2,5 juta penumpang per tahun.

Sementara itu, progres fisik pembangunan bandara telah sampai 19 persen, kini. Terlihat pangkal tiang-tiang gedung terminal hingga gedung parkir masih dalam pengerjaan. Walau masih 19 persen, PT Angkasa Pura I (Persero) meyakini, target operasional bandara bakal bisa terwujud sesuai rencana.

“Kita akan selesaikan dulu sisi airsidenya. April runway dan apron (sudah jadi) 100 persen,” kata Faik Fahmi, Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero).

Saat beroperasi nanti, NYIA baru akan melayani penerbangan internasional terlebih dahulu. Pasalnya, landasan pacu yang panjang dan besar ini cocok untuk melayani pesawat berbadan lebar, seperti halnya pesawat dari luar negeri.

Baca juga: AP I: Bandara Adisutjipto akan Berbagi Jadwal Penerbangan dengan NYIA

Bidik turis asing 

“Kita harus memanfaatkan (runway) secara maksimum. Karena kita punya panjang runway di Yogya 3.250 meter,” kata Faik.

"Selama ini turis asing sulit masuk Yogja karena pesawat kecil. Harapannya, penerbangan internasional dengan pesawat besar, sehingga dampak terhadap turis dan wisata berdampak signifikan,” katanya.

AP kini terus membuka slot untuk jadwal penerbangan internasional di hari depan. Mereka meyakini penerbangan internasional di NYIA akan dilirik maskapai dan wisatawan dari Jepang, Korea, dan China.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com