Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sidang Perdana, Tangis Bupati Nonaktif Pangonal Harahap Pecah Saat Peluk Istri dan Kerabat

Kompas.com - 14/12/2018, 16:29 WIB
Caroline Damanik

Editor

MEDAN, KOMPAS.com - Bupati nonaktif Labuhanbatu Pangonal Harahap (49) menangis seusai menjalani sidang perdana di Pengadilan Negeri Medan, Sumatera Utara, Kamis (13/12/2018) pagi.

Tangisnya pecah saat memeluk dan mencium pipi istri dan saudara-saudaranya.

Pangonal yang mengenakan kemeja batik hadir di persidangan dengan didampingi istrinya Siti Awal Siregar, anak laki-lakinya dan keluarga besarnya.

Pangonal yang seharusnya menjabat sebagai bupati hingga tahun 2021 ini menjalani sidang yang berlangsung di Ruang Cakra Utama akibat kasus penerimaan fee proyek dari Direktur PT Binivan Konstruksi Abadi, Effendi Syahputra alias Asiong, yang merupakan mitra Pemkab dalam sejumlah proyek di Labuhanbatu.

Dalam sidang, Pangonal yang duduk di kursi pesakitan kerap menunduk saat mendengarkan dakwaan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Dody Sukmono dari Komisi Pemberantasan Korupsi.

Dodi mendakwa Pangonal dengan Pasal 12 huruf a Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP Juncto Pasal 64 ayat (1) KUHPidana.

"Sejak 2016 sampai 2018 bertempat di Labuhanbatu atau suatu tempat yang masih termasuk dalam daerah Pengadilan Tipikor Medan, Pangonal Harahap menerima hadiah uang yang seluruhnya Rp 42.280.000.000 serta uang sejumlah SGD 218.000 dengan rincian pada tahun 2016 sejumlah Rp 12.480.000.000, pada tahun 2017 sejumlah Rp 12.300.000.000 dan pada tahun 2018 sejumlah Rp 17.500.000.000 dan pecahan dollar Singapura sejumlah SGD 218.000," ucap Dody.

Uang tersebut, lanjut dia, diserahkan Effendi Syahputra melalui melalui orang-orang kepercayaan Pangonal, yaitu H. Thamrin Ritonga, Umar Ritonga (Timses Pangonal), Baikandi Harahap (Anak) dan Abu Yazid Hasibuan yang merupakan adik ipar Pangonal.

Selanjutnya, Pangonal disebutkan JPU mengkoordinasi pejabat-pejabat di Pemerintahan Kabupaten Labuhanbatu untuk mematuhinya dan meminta agar perusahaan Asiong dimenangkan dalam proyek pekerjaan.

"Bahwa terdakwa selaku Bupati Labuhan Batu bersama-sama dengan H. Thamrin Ritonga (berkas terpisah) dan Umar Ritonga (buronan) mengetahui atau setidaknya patut menduga bahwa penerimaan uang yang seluruhnya sejumlah Rp 42.280.000.000 dan uang sejumlah SGD 218.000 dari Asiong merupakan fee proyek atas pemberian beberapa proyek pekerjaan di Kabupaten Labuhan Batu Tahun Anggaran 2016, 2017 dan 2018," ucap Dody.

JPU Dody mengatakan bahwa penerimaan-penerimaan tersebut bertentangan dengan kewajiban terdakwa selaku penyelenggara negara.

Menanggapi itu, Hakim Ketua Irwan Effendi mempersilakan terdakwa untuk mengajukan eksepsi pada pekan depan. Irwan menanyakan pemahaman terdakwa Pangonal Harahap terhadap dakwaan yang disematkan JPU.

"Paham, Pak. Kami enggak mengajukan eksepsi," ucap Pangonal.

Sidang lalu ditutup oleh Majelis hakim. Sidang selanjutnya dijadwalkan pekan depan.

Setelah sidang, Dody yang diburu wartawan mengatakan bahwa tujuan aliran uang tersebut akan diungkap di persidangan, termasuk uang yang disebut Pangonal digunakan untuk kampanye salah satu pasangan Gubernur Sumatera Utara.

"Semuanya akan kami uji di persidangan karena Pangonal tidak mengajukan eksepsi maka sidang akan kami lanjutkan dengan pemeriksaan saksi terkait kasus PUPR tahun 2016 hingga 2018 ini," ucap Dodi.

"Semuanya akan kami uji, ke mana uang-uangnya," ucap Dody.

Sebelumnya, saat menunggu sidang dimulai, Pangonal duduk di sebelah sang istri. Sembari menunggu, keduanya memanfaatkan waktu luang tersebut untuk saling bercerita.


Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Bupati Nonaktif Labuhanbatu Pangonal Harahap Menangis Jalani Sidang Perdana

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com