Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur NTT Ingin Jadi Kepala Pembersihan Mafia Pasar Daging Sapi

Kompas.com - 14/12/2018, 07:01 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Farid Assifa

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat berniat menjadi kepala pembersihan mafia pasar daging di Indonesia.

Niat itu disampaikan Viktor dalam pertemuan tahunan Bank Indonesia Perwakilan Cabang NTT, Kamis (13/12/2018).

Viktor menegaskan, ia ingin melawan para mafia yang disebutnya menguasai pasar, khususnya daging sapi.

"Kalau kasih bersih mafia daging di pasar, nanti kita lapor di presiden minta izin lima bulan saja," ucap Viktor.

"Angkat saya jadi kepala pembersihan mafia pasar, lima bulan pasti selesai dan harga daging pasti stabil," tandas Viktor.

Baca juga: Kapolda NTT Dukung Gubernur Viktor Laiskodat Legalkan Miras

Viktor menyebut, kurangnya daging di Indonesia itu bukan karena tidak punya sapi, tetapi seluruh pasar itu dikuasai oleh mafia.

"Pemerintah mau turunkan harga, pasti mereka (mafia) tidak mau turun. Saya bilang, kalau kita kerja daging, maka mafianya akan kita bersihkan," tegasnya.

Viktor mengaku sudah menyampaikan ke Menteri Perdagangan, bahwa susah untuk mengendalikan harga daging sapi kalau mafianya tidak dibersihkan.

Ke depan lanjut Viktor, pihaknya harus merapikan harga daging sapi, termasuk rumah potong hewan.

"Karena itu, seluruh pasar daging di Jawa harus dibersihkan oleh gubernur NTT. Masa sih negara bisa kalah sama mafia pengatur pasar daging," ucapnya.

Baca juga: Gubernur Viktor Sebut Kota Kupang dan Labuan Bajo Terkotor di NTT

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com