Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Pembunuhan Pekerja di Nduga Papua, Dugaan Asal Senjata hingga Aparat Lacak Panglima KKB

Kompas.com - 13/12/2018, 17:38 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bertha Pagayang, istri Matius Palinggi, masih ingat dengan jelas pesan terakhir suaminya. "Mama baik-baik saja di rumah, Bapak pergi kerja untuk keluarga".

Saat jenazah Matius tiba di rumah duka, tangis Bertha pun luruh. Matius meninggal dunia setelah serangan brutal Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Nduga, Papua.

Sementara itu, dua anggota TNI yang terluka saat baku tembak dengan KKB, masih belum dapat dievakuasi. Cuaca buruk menjadi kendala proses evakuasi.

Berikut ini fakta baru terkait operasi pengamanan wilayah di Nduga, Papua.

1. Pesan Matius Palinggi untuk istrinya

Jenazah Matius Palinggih tiba di rumah duka pukul 06.30 wita kelurahan Pangli Selatan, kecamatan Sesean, Toraja Utara, Rabu (12122018) pagi, isak tangis keluarga tak terbendung.KOMPAS.com/AMRAN AMIR Jenazah Matius Palinggih tiba di rumah duka pukul 06.30 wita kelurahan Pangli Selatan, kecamatan Sesean, Toraja Utara, Rabu (12122018) pagi, isak tangis keluarga tak terbendung.

Isak tangis keluarga pun pecah saat peti jenazah Matius Palinggi tiba di rumah duka. Salah satu kerabat nyaris pingsan tak kuasa menahan duka.

Sementara itu, penyerahan jenazah korban dilakukan dan diserahkan oleh pihak Polda Papua dan pihak PT Istaka Karya kepada keluarga korban. Matius Palinggi meninggalkan seorang istri dan satu anak angkat.

Istri korban, Bertha Pagayang mengatakan, dirinya sempat berkomunikasi dengan korban pada bulan September lalu saat dirinya keluar dari Rumah Sakit Wamena Papua.

“Di Wamena sempat bersama selama 1 bulan merawat saya dengan baik. Setelah saya sehat dia ada panggilan untuk kembali ke pos kerja di pedalaman,” katanya.

Lanjut Bertha, saat di jalan, Matius berpesan agar Bertha baik-baik saja karena dirinya kembali bekerja untuk menghidupi keluarga.

Baca Juga: Pesan Terakhir Matius Palinggi kepada Istri: Mama Baik-baik di Rumah, Bapak Pergi Kerja Dulu

2. Cuaca buruk halangi evakuasi prajurit TNI yang terluka

Prajurit TNI bersiap menaiki helikopter menuju Nduga di Wamena, Papua, Rabu (5/12/2018). Aparat gabungan terus berusaha mengatasi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang diduga telah menewaskan 31 karyawan PT Istika Karya saat melakukan pengerjaan jalur Trans Papua di Kali Yigi dan Kali Aurak Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua. ANTARA FOTO/Iwan Adisaputra/aww.Iwan Adisaputra Prajurit TNI bersiap menaiki helikopter menuju Nduga di Wamena, Papua, Rabu (5/12/2018). Aparat gabungan terus berusaha mengatasi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang diduga telah menewaskan 31 karyawan PT Istika Karya saat melakukan pengerjaan jalur Trans Papua di Kali Yigi dan Kali Aurak Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua. ANTARA FOTO/Iwan Adisaputra/aww.

Dua anggota TNI yang terluka akibat ditembak KKB di di Pos TNI Kali Yigi, Kabupaten Nduga, Selasa (11/12/2018), belum bisa di evakuasi.

Dua anggota TNI yang terluka yaitu Pratu Budi, mengalami luka tembak di bahu dan Praka Aswad, luka ringan di pelipis karena terkena pecahan amunisi. Kini keduanya telah dievakuasi ke Pos TNI Mbua.

Dandim 1702/Wamena, Letkol Inf Chandra Adianto mengungkapkan, keadaan kedua anggota sehat dan sudah ditangani secara baik di sana.

“Dua-duanya baik. Hanya luka gores saja. Faktor cuaca yang buruk membuat keduanya tak bisa kita evakuasi ke Wamena, Kabupaten Jayawijaya, untuk mendapat perawatan medis secara penuh,” ungkapnya, Rabu (12/12/2018).

Baca Juga: 2 Anggota TNI yang Ditembak KKB Belum Dievakuasi dari Nduga Papua karena Cuaca Buruk

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com