Pohon Natal Tertinggi di Asia Tenggara di Siantar Dipercantik

PEMATANGSIANTAR, KOMPAS.com - Pohon natal tertinggi di Asia Tenggara berada di Pematangsiantar, yakni di Jalan Gereja, tak jauh dari Sopo HKBP Pematangsiantar.

Pohon natal setinggi 39,5 meter itu dibangun tahun 1997 oleh Pemerintah Kota Pematangsiantar di atas lahan milik Huria Kristen Batak Prostestan (HKBP).

Pohon yang dibangun terbuat dari besi itu kini dipercantik oleh petugas Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman Pematangsiantar dalam menyambut perayaan Natal 2018 ini.

Sejumlah petugas dalam tiga hari terakhir melakukan pemasangan lampu selang atau lampu strip kurang lebih 1.500 meter di badan pohon natal.

Baca juga: Wali Kota Pematangsiantar Diminta Berhenti oleh Beberapa Kalangan

Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Pematangsiantar, Reinward Simanjuntak mengatakan, pihaknya mengganti seluruh lampu di pohon natal dengan lampu baru.

"Kita ganti seluruh lampu di pohon natal. Tingginya juga kita tambah dua meter di puncak dan juga kita pasangi lampu," terangnya, Rabu (12/12/2018).

Reinward memastikan pemasangan seluruh lampu di pohon terang itu selesai selama tiga hari sejak Senin lalu.

"Malam ini masyarakat sudah bisa menikmati terangnya pohon natal secara penuh," katanya.

Baca juga: Rusak Berat, Jalan dari Pematangsiantar ke Danau Toba via Sidamanik

Pohon natal tersebut sebelumnya sudah pernah diperbaiki tahun 2009-2010. Namun baru tahun ini seluruh lampu diganti baru.

"Ini kita lakukan menyambut natal. Dan sebagai kota toleran ini menjadi salah satu ikon bagi Pematangsiantar," terangnya.

Salah seorang petugas, Denson Munthe ditemui di lokasi mengaku, dia bersama petugas lainnya sudah bekerja tiga hari guna memasang lampu selang atau lampu strip di badan pohon natal.

"Warga kota ini sudah sudah bisa dinikmati indahnya pohon natal ini," terangnya.

Baca juga: Pohon Natal Setinggi 6 Meter di Solo Ini Dibuat dari Botol Bekas

Pohon natal kebanggaan warga Pematangsiantar itu berada di lahan kurang lebih satu rante dan di arealnya dipasang sekat berupa tembok pembatas setinggi lutut orang dewasa.

Selama suasana natal, warga Pematangsiantar terutama malam hari sering berselfie ria di lokasi dan merekam pohom natal yang dipenuhi lampu berkelap-kelip.