Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Kaesang Pangarep soal Aplikasi "Madhang" yang Tak Diminati Orang

Kompas.com - 12/12/2018, 19:49 WIB
Labib Zamani,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep menjadi salah satu pembicara dalam acara seminar nasional di Kampus Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Jawa Tengah, Rabu (12/12/2018).

Dalam kesempatan itu, Kaesang yang memakai kostum kemeja putih lengan panjang dan celana jeans abu-abu membeberkan bisnis kulinernya dihadapan peserta seminar yang sebagian besar mahasiswa.

Kaesang mengenalkan sebuah aplikasi untuk memesan makanan bernama Madhang. Madhang mempunyai arti makan, kata ini berasal dari Bahasa Jawa.

Baca juga: Kaesang Pangarep Luncurkan Madhang.Id, Marketplace Masakan Rumahan

"Ada yang pernah nyoba Madhang, enggak?," tanya Kaesang.

"Enggak ada ya, jahat banget," imbuh Kaesang disambut tawa peserta seminar.

Menurut Kaesang aplikasi tersebut mengadopsi dari Singapura dan diterapkan di Indonesia. Untuk menyempurnakan aplikasi itu dirinya berkolaborasi antara dirinya dengan Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) di Semarang.

"Udinus ini merupakan universitas teknologi yang cukup bagus dan saya ketemu beberapa tim untuk aplikasi saya. Saya meniru yang ada di Singapura," ucap dia.

Baca juga: Kaesang Buka Gerai Sang Pisang di Kota Samarinda

Kaesang mengaku, menjalankan bisnis kulinernya menggunakan aplikasi Madhang tersebut sudah lebih dari satu tahun. Dan aplikasi ini, kata Kaesang juga sudah diluncurkan di Solo. Namun, belum begitu banyak orang yang memanfaatkan aplikasinya tersebut.

"Tapi enggak tahu kenapa enggak ada yang makai. Di Semarang kami lumayan sukses. Tapi enggak sukses-sukses amat, karena orang pakai Go-Jek sama Grabfood, benar enggak," kata Kaesang.

"Kenapa enggak pakai Madhang, sih?," tanya Kaesang lagi.

Baca juga: Meski Anak Presiden, Kaesang Berbisnis Tanpa Minta Modal ke Sang Ayah

Baginya startup digital belum banyak mendapatkan keuntungan. Hasilnya sedikit habis untuk operasional.

"Jadi selama satu tahun ini saya enggak pernah mendapatkan apa-apa. Tapi yang terpenting itu karena Madhang ini untuk ibu-ibu rumah tangga yang bisa masak dan menjual makanannya," kata dia.

Kendati belum mendapatkan keuntungan, Kaesang mengaku senang karena aplikasi itu dapat membantu perekonomian ibu-ibu rumah tangga melalui dapur mereka masing-masing di rumah.(K136-17)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com