Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesan Terakhir Matius Palinggi kepada Istri: Mama Baik-baik di Rumah, Bapak Pergi Kerja Dulu

Kompas.com - 12/12/2018, 11:47 WIB
Amran Amir,
Khairina

Tim Redaksi

TORAJA UTARA, KOMPAS.com - Jenazah Matius Palinggi, korban pembantaian Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Nduga, Papua, tiba di rumah duka Rabu (12/12/2018), pukul 06.30 Wita di kelurahan Pangli Selatan, Kecamatan Sesean, Toraja Utara.

Isak tangis keluarga pun pecah di rumah duka saat peti jenazah Matius Palinggi tiba, bahkan saudara korban nyaris pingsan.

Penyerahan jenazah korban dilakukan dan diserahkan oleh pihak Polda Papua dan pihak PT Istaka Karya kepada keluarga korban.

Matius Palinggi meninggalkan seorang istri dan satu anak angkat.

Baca juga: Istri Matius Palinggi Korban KKB di Nduga: Saya Harus Terima Kepergiannya

Istri korban, Bertha Pagayang mengatakan, dirinya sempat berkomunikasi dengan korban pada bulan September lalu saat dirinya keluar dari Rumah Sakit Wamena Papua.

“Di Wamena sempat bersama selama 1 bulan merawat saya dengan baik. Setelah saya sehat dia ada panggilan untuk kembali ke pos kerja di pedalaman,” katanya.

Lanjut Bertha, saat di jalan, Matius berpesan agar Bertha baik-baik saja karena dirinya kembali bekerja untuk menghidupi keluarga.

“Jadi terakhir itu beliau bicara dengan saya, mama baik-baik di rumah, bapak pergi kerja dulu. Jadi di situ, sampai hari ini saya merasa terpukul sekali karena saya tidak pernah lagi mendengar kata-kata apa yang mau diucapkan oleh beliau. Selama 3 bulan lebih saya berpisah dengannya karena pergi bekerja,” ucapnya.

Baca juga: Jenazah Matius Palinggi Korban Penembakan KKB di Nduga Diterbangkan ke Toraja

“Setelah beliau pergi meninggalkan saya dari rumah untuk bekerja ke pos pekerjaan, saya sudah tidak pernah ketemu lagi dengan beliau sampai hari ini, tinggal mayatnya yang saya temui,” ujar Bertha.

Menurut Bertha, selama 4 tahun menjalani hidup dengan Matius, sang suami tidak pernah berlaku kasar kepadanya.

“Dia memang sangat baik, tidak pernah berbuat kasar, bahkan dia itu ringan tangan dalam setiap kegiatan-kegiatan baik itu kegiatan dalam gereja atau kegiatan di keluarga. Dia sangat rajin. Puji Tuhan dia pergi selama-lamanya, saya tidak akan putus asa karena saya percaya kepada Tuhan bahwa kita tidak tahu ajal kita. Tetapi, saya bersyukur karena saya dapat melihat jenazahnya,” tutur Bertha.

Seperti diketahui, jenazah Matius Palinggi diberangkatkan dari Wamena menuju Sentani dan Makassar pada Selasa (11/12/2018) dan dibawa ke kampung halamannya di Toraja Utara. Jenazah dibawa melalui jalur darat menggunakan ambulans Biddokkes Polda Sulsel didampingi istri dan keluarga

Untuk sementara, jenazah disemayamkan di rumah duka menunggu musyawarah dari pihak keluarga untuk pelaksanaan pemakaman.

Hingga saat ini jumlah jenazah korban penembakan KKB Papua yang tiba di Toraja Utara mencapai 8 orang. Sebelumnya pada Sabtu (08/12/2018) pagi, 7 jenazah tiba di Toraja Utara masing masing Agustinus, Alpianus, Carly Zatrino, Anugrah, Dino Kondo, Daniel Karera, dan Markus Allo.

Kompas TV Sementara itu petugas gabungan TNI dan Polri masih terus mencari lima korban pekerja proyek yang menjadi korban penembakan kelompok kriminal bersenjata di kabupaten Nduga, Papua. Kadiv humas polri Brigjen Pol M Iqbal menyatakan anggotanya<br /> kini memfokuskan pencarian lima korban pekerja yang masih hilang akibat kasus penembakan oleh kelompok kriminal bersenjata di kabupaten Nduga, Papua. Iqbal juga menegaskan akan terus melakukan pemburuan terhadap para pelaku, nanti setelah tertangkap para pelaku akan diproses sesuai hukum yang berlaku.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com