Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mayat Bayi Laki-laki Masih Bertali Pusar Tersangkut di Pintu Air

Kompas.com - 11/12/2018, 14:05 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho,
Khairina

Tim Redaksi


PATI, KOMPAS.com - Masyarakat dihebohkan dengan penemuan mayat bayi di saluran irigasi Jratunseluna wilayah Desa Prawoto, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Senin (10/12/2018).

Kondisi jasad bayi yang masih bertali pusar itu mengenaskan, memutih dan membusuk karena lama terendam air. 

Berdasarkan informasi yang dihimpun Kompas.com, jasad bayi itu pertama kali ditemukan oleh Agus Santiko (40), petugas irigasi Jratunseluna sekitar pukul 09.00 WIB.

Baca juga: Mayat Bayi Ditemukan di Kali Mampang Depok

Warga Desa Prawoto, Kecamatan Sukolilo itu terkejut melihat jasad bayi saat hendak melakukan perawatan rutin membersihkan sampah irigasi.

Jasad bayi malang itu tersangkut di pintu air BKKA V Saluran Primer Klambu Kanan Irigasi Jratunseluna Dukuh Gadu.

Jasad mungil itu nyaris tak terlihat jelas lantaran berbaur dengan sampah yang berserakan di pintu air.

"Awalnya saya tak mengira kalau itu mayat bayi. Setelah saya amati dan dekati ternyata benar mayat bayi," kata Agus.


Bayi laki-laki masih bertali pusar

Mengetahui kejadian itu, Agus kemudian melaporkannya kepada warga hingga diteruskan ke Kepolisian Sektor Sukolilo.

Pihak Polsek Sukolilo pun selanjutnya langsung meluncur ke lokasi kejadian penemuan mayat bayi tersebut.

"Jasad bayi sudah kaku dan membusuk karena lama terendam di air. Diperkirakan sudah meninggal dunia lebih dari 24 jam," kata Kapolsek Sukolilo Iptu Supriyono.

Polisi lantas menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP) dengan menggandeng tim medis dari Puskesmas Sukolilo. Jasad bayi tersebut kemudian dipindahkan.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, mayat tersebut adalah bayi laki-laki dengan berat sekitar 2,7 kilogram. Adapun panjang bayi adalah 45 sentimeter. 

Baca juga: Pria Ini Kaget Tiba-tiba Ada Mayat Bayi Baru Lahir di Dalam Mobilnya


"Diperkirakan bayi tersebut dalam usia cukup bulan. Tali pusar bayi juga belum terpotong. Penyebab kematian diduga gagal nafas setelah tenggelam di air," terang Supriyono.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com