KOMPAS.com - Menunggu memang aktivitas yang membosankan bagi sebagian orang. Namun, para penumpang KA Argo Parahyangan jurusan Jakarta-Bandung pada hari Sabtu (8/12/2018) lalu, mau tidak mau harus merasakan pengalaman tersebut.
Sebagian penumpang lainnya, memilih untuk turun di stasiun dan berganti moda transportasi lainnya. Perjalanan yang biasanya ditempuh selama kurang lebih 3 jam, saat itu menjadi 9 jam.
Menurut PT KAI, terganggunya perjalanan dari Bandung ke Jakarta dan sebaliknya karena ada Kereta Perawatan Jalan Rel (KPJR) yang anjlok dari rel.
Berikut sejumlah fakta terkait insiden keterlambatan KA Argo Parahyangan:
Perjalanan KA Argo Parahyangan Jakarta- Bandung, Sabtu (8/12/2018), mencapai 9 jam setelah kereta perawatan jalan rel anjlok di Km 154 + 8/9 antara Stasiun Cilame-Padalarang, Sabtu (8/12/2018).
Dalam kondisi normal, perjalanan hanya berlangsung sekitar 3 jam 20 menit. Penumpang pun harus rela menunggu perbaikan rel hingga bisa dilalui lagi.
"Jadwal pergi dari Gambir seharusnya jam 11.30 WIB, tapi agak telat 10 menitan," ujar Surya Anugrah, salah satu penumpang, saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (8/12/2018).
Baca Juga: Cerita Penumpang KA Argo Parahyangan Tempuh Jakarta-Bandung 9 Jam gara-gara Kereta Anjlok
Menurut salah satu penumpang KA Argo Parahyangan, banyak penumpang yang turun di sejumlah stasiun. Alasannya, kereta banyak berhenti karena menunggu persilangan.
Apabila sesuai jadwal, kereta seharusnya tiba di Stasiun Bandung pukul 14.53 WIB. Namun, kereta baru sampai pukul 20.35 WIB.
"Tadi sering berhenti dan berhentinya lama," ucapnya.
Surya menjelaskan, di beberapa stasiun, kereta berhenti lama, seperti di Stasiun Cikampek, Purwakarta, dan Plered.
Penumpang yang terburu-buru banyak yang tidak melanjutkan perjalanan. Mereka turun di Stasiun Plered dan Purwakarta, kemudian melanjutkan perjalanan dengan taksi online ataupun bus.
Baca Juga: KA Parahyangan Anjlok, Seorang Penumpang Meninggal