Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satpol PP Lhokseumawe Kewalahan Atasi Serbuan Gelandangan dan Pengemis

Kompas.com - 10/12/2018, 10:59 WIB
Masriadi ,
Khairina

Tim Redaksi


LHOKSEUMAWE, KOMPAS.com – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Lhokseumawe mengaku geram dengan tingkah para gelandangan dan pengemis (gepeng) di kota itu.

Pasalnya, saat ditangkap, diberi nasehat, diberi makanan dan minuman, dan berjanji tak beroperasi lagi di Lhokseumawe, mereka selalu ingkar janji.

Bahkan, seringkali setelah ditangkap mereka kembali meminta sedekah pada warga di sejumlah lokasi dan pusat keramaian kota itu.

“Kalau dari Lhokseumawe ada juga, tapi kecil sekali jumlahnya. Misalnya kami tangkap 20 orang lebih, nanti kami temukan satu atau dua itu warga Lhokseumawe,” kata Kepala Satpol PP dan Wilayatul Hisbah (WH), Kota Lhokseumawe, Irsyadi, Minggu (9/12/2018).

DIa menyebutkan, jumlah gelandangan dan pengemis di kota itu puluhan orang. Mayoritas berasal dari Kabupaten Aceh Utara dan Kabupaten Bireuen.

Dia mengaku sudah berkirim surat ke Dinas Sosial Aceh Utara untuk membina gelandangan dan pengemis asal kabupaten itu. Letak Aceh Utara dan Kota Lhokseumawe memang berbatasan.

Lalu, apa jawaban Dinas Sosial?  Irsyadi enggan menjawab.

“Pokoknya kami sudah sampaikan ke mereka. Ini data-data pengemis dari kabupaten mereka, nanti terserah mereka bagaimana penanganannya,” terangnya.

Baca juga: Song Joong Ki Akhiri Liburan Chuseok Day dengan Layani Gelandangan

Kalau di Kota Lhokseumawe, sambug Irsyadi, tahun depan diperkirakan rumah singgah untuk pengemis akan rampung dibangun. Di sana, gelandangan dan pengemis asal Lhokseumawe akan diberi keterampilan.

“Kalau dari kabupaten lain, ya kami kembalikan ke mereka,” katanya.

Dia mengaku, gelandangan dan pengemis ini kerap ingkar janji.

Misalnya, berjanji tak mengemis lagi, ketika dipulangkan oleh polisi pamong praja, sore hari mereka sudah mangkal di sejumlah fasilitas umum dan pusat keramaian.

“Kami terus komunikasikan dengan pemerintah dari kabupaten tetangga, agar persoalan pengemis ini tuntas. Mereka dibekali keterampilan agar tak mengemis lagi,” pungkasnya.

Sementara itu, salah seorang pengemis, Zainabon, mengaku heran dengan sikap Satpol PP dan WH Lhokseumawe.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com