Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa ITB Kembangkan Pasta Gigi dari Bonggol Nanas

Kompas.com - 10/12/2018, 09:30 WIB
Reni Susanti,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com – Sejumlah mahasiswa School of Business and Management Insitut Teknologi Bandung (ITB) tengah mengembangkan pasta gigi dari bonggol nanas.

Saat ini pasta gigi bermerk Laseetude telah dikerjasamakan dengan produsen pasta gigi ternama dan akan dipasarkan secara luas pada awal 2019.

“Produksi saat ini terus berjalan,” ujar anggota tim Keiza Sianipar kepada Kompas.com saat memamerkan produknya di Intermediasi Perbankan dan Temu Bisnis Wirausaha Muda di Bandung, akhir pekan lalu.

Keiza menjelaskan, produk ini hanya dibuat satu ukuran 100 gram dengan harga jual Rp 55.000. Sesuai harganya, produk premium ini dipasarkan pada orang-orang yang concern terhadap estetika.

Baca juga: Mahasiswa di Pekanbaru Dilempar dengan Disertasi, Rektor Dipolisikan

Awalnya, sambung Keiza, produk ini merupakan hasil penelitian di SMA Pribadi Bandung. Penelitian ini meraih medali perak di Indonesian Science Project Olympiad dan ISPRO (International Science Project Olympiad), 2015 lalu.

“Kami sudah meminta izin kepada pemilik paper untuk mengkomersialisasikannya,” tuturnya.

Pada intinya, sebagian besar pasta gigi yang digunakan masyarakat menghilangkan plak gigi secara mekanis yaitu dengan pengikisan oleh suatu agen pengikis.

Hal tersebut akan menyebabkan ikut terkikisnya lapisan email gigi sehingga gigi menjadi cenderung rapuh dan berpori-pori.

Jadi, meski menghilangkan plak gigi dan juga meningkatkan kecerahan gigi, namun dampak negatifnya, kekuatan gigi berkurang saat terpapar zat gula atau zat asam dari makanan sehingga menimbulkan masalah periodontal lainnya seperti karies dan lubang pada gigi.

Baca juga: Unggah Video Mantan Pacar ke Situs Porno, Mahasiswa S-2 Ditangkap Polisi

Sedangkan zat aktif enzim bromelin dari bonggol nenas memelihara kebersihan gigi dan juga memutihkan gigi secara enzimatis tanpa merusak lapisan email gigi.

Nanas (ananas comosus) yang tumbuh subur di daerah tropis mengandung enzim proteolitik yaitu bromelin lebih banyak di bonggolnya.

Enzim bromelin dapat memecah ikatan protein termasuk glutamin-alanin yang digunakan bakteri sebagai media perlekatan, sehingga dapat menghambat perlekatan antara bakteri dengan pelikel.

Pelikel merupakan selapis tipis glikoprotein yang mengawali terbentuknya plak. Plak adalah faktor yang mendasari terjadinya karies dan berbagai penyakit periodontal lainnya.

Baca juga: Tragedi Longsor di Daun Paris, 7 Mahasiswa Meninggal hingga Mendengar Suara Minta Tolong

Pasta gigi dengan enzim bromelin mengurangi plak gigi dan meningkatkan kecerahan gigi tanpa menyebabkan menipisnya lapisan email gigi sehingga struktur gigi bisa tetap utuh dan kuat,” tutur pembuat formulasi pasta gigi ini, Muhamad Budiawan, guru SMA Pribadi Bandung.

Pada 2015, dua siswa SMA Pribadi Adelia Suryani dan Hasnarianti Ramadhani melakukan pengujian pada sejumlah responden. Hal serupa dilakukan tahun ini oleh mahasiswa ITB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com