KOMPAS.com - Kesaksian Simon Tandi, korban selamat dari kejaran Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Nduga Papua, menjadi berita paling populer di hari Minggu (10/12/2018).
Selain itu, anjloknya kereta kerja di KM 154 +8/9 antara Stasiun Cilamek-Padalarang, menyebabkan perjalanan KA Argo Parahyangan terganggu. Perjalanan Jakarta-Bandung terpaksa ditempuh selama sembilan jam.
Bencana banjir di Pulau Bangka sangat parah. Pemerintah daerah setempat menyatakan siaga satu banjir. Sejumlah lokasi lumpuh karena banjir menggenangi beberapa ruas jalan.
Berikut berita populer Nusantara secara lengkap:
Kereta Jakarta-Bandung jadwal keberangkatan 11.30 WIB dari Stasiun Gambir, baru sampai pukul 20.35 WIB di Stasiun Bandung. Padahal normalnya, perjalanan Jakarta-Bandung sekitar 3 jam 20 menit.
Surya Anugrah, salah satu penumpang KA Argo Parahyangan mengatakan, baru kali ini merasakan perjalanan kereta Jakarta-Bandung, sembilan jam. Padahal ia memilih kereta untuk menghindari macet.
"Mudah-mudahan hal seperti ini tidak terulang lagi," ujar Surya kepada Kompas.com, Sabtu (8/12/2018) malam.
Surya menjelaskan, selama perjalanan, kereta banyak berhenti karena menunggu persilangan kereta. Bahkan di beberapa stasiun, kereta berhenti lama, seperti di Stasiun Cikampek, Purwakarta, dan Plered.
Baca berita selengkapnya: Cerita Penumpang Kereta Jakarta-Bandung, Kehabisan Makanan hingga Turun di Jalan
Masih kental di ingatan Simon Tandi saat berusaha menyelamatkan diri dari kejaran kelompok kriminal bersenjata ( KKB) di Bukit Kabo, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua.
Simon yang merupakan warga Jahab, Tenggarong, bekerja di PT Istaka Karya di Nduga, Papua, menjelaskan alasan dirinya berusaha sekuat tenaga untuk bisa lolos dari KKB adalah keluarganya. Dirinya masih ingin membiayai kuliah anaknya.
“Saya sungguh menyaksikan mukjizat Tuhan, saya masih hidup saat ini. Ketika mereka membantai teman-teman saya, saya hampir menyusul mereka. Beruntung, melalui warga setempat, Tuhan menyelamatkan saya,” kata Simon.
Simon dan rekannya, Joni, dibantu warga setempat untuk lolos dari cengkereman komplotan KKB. mereka harus berjalan selama tiga hari di dalam hutan. Mereka memakan daun-daunan hutan dan pakis liar.
Jika bertemu sungai, mereka singgah untuk minum dan beristirahat. Beruntung mereka tidak bertemu hewan buas selama perjalanan. Pada Rabu siang (5/12/2018) mereka sampai di pos penjagaan TNI Mbua.
Baca berita selengkapnya: Kesaksian Korban tentang Pembantaian Nduga: 3 Hari Kabur Lewat Hutan