MAMASA,KOMPAS.com – Gedung gereja terancam ambruk dan retak pascagempa beruntun sejak sebulan terakhir, ratusan jemaat Gereja Kalvari Ne’ke’, Desa Taupe Mamasa, Sulawesi Barat terpaksa melangsungkan ibadah di tenda darurat yang didirikan di halaman rumah warga dan area gereja.
Meski para jemaah telah berpatungan menghimpun dana untuk merenovasi gereja yang hancur, namun dana yang terkumpul jauh dari cukup untuk membangun kembali gereja yang rusak berat.
Rangka atap dan plafon tampak berhamburan ke lantai, begitu pun tiang dan dinding gedung sebagian roboh dan retak di sana-sini hingga membahayakan aktivitas jemaah.
Sebanyak 74 kepala keluarga atau lebih dari 300 orang jemaah terpaksa melangsungkan ibadah di tenda darurat yang didirikan di halaman gereja dan pekarangan rumah warga.
Baca juga: Gempa Hari Ini: 4 Lindu Kembali Sambangi Mamasa
Pua Paillin, salah seorang majelis jemaah mengungkapkan, ia terpaksa melangsungkan ibadah hari Minggu di tenda, lantaran gedung gereja tidak lagi memungkinkan untuk ditempati.
“Karena gedung gereja terancam roboh dan retak di sana-sini jemaah takut menggelar ibadah, mereka lebih memilih ibadah di bawah tenda karena alasan keamanan,”jelas Pua Paillin.
Dibutuhkan dana ratusan juta rupiah untuk membenahi kerusakan gereja pascagempa agar bisa kembali digunakan dengan aman.
Pihak gereja berharap, ada uluran tangan dari berbagai pihak untuk membantu mereka, sehingga gedung rumah ibadah tersebut bisa segera diperbaiki dan digunakan untuk beribadah.