Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemuda Dayak Kalimantan Barat Deklarasi Pemilu Damai

Kompas.com - 09/12/2018, 18:56 WIB
Kontributor Pontianak, Yohanes Kurnia Irawan,
Khairina

Tim Redaksi

PONTIANAK, KOMPAS.com - Pemuda Dayak Kalimantan Barat (PDKB) mendeklarasikan untuk mengawal Pemilu tahun 2019 berjalan dengan aman dan damai.

Deklarasi tersebut dibacakan secara serempak oleh pengurus di Rumah Radakng, Jalan Sutan Syahrir, Pontianak, Kalimantan Barat, Sabtu (8/12/2018).

Pembacaan deklarasi tersebut dilakukan sebagai bagian dari pelantikan pengurus PDKB oleh Ketua Dewan Adat Dayak (DAD), Jakius Sinyor.

"Kami Pemuda Dayak Kalimantan Barat siap menyukseskan Pemilihan Umum 2019 yang aman, damai dan bermartabat di Indonesia dan khususnya di Kalimantan Barat," bunyi deklarasi tersebut.

Ketua PDKB Hendra Darwilias mengungkapkan, usai pelantikan tersebut, pihaknya menyatakan berkomitmen untuk segera menyusun seluruh program kerja jangka pendek dan jangka panjang bersama seluruh anggota pengurus, khususnya untuk terus melakukan penguatan terhadap kaderisasi.

Selain itu, keberadaan organisasi Pemuda Dayak juga diharapkan dapat memunculkan pemimpin Dayak ke depannya yang tunduk kepada Pancasila dan UUD 1945.

"Organisasi Pemuda Dayak diharapkan bisa sebagai agen perubahan dalam pembangunan dan bisa memberikan solusi terhadap ketimpangan sosial," ujar Hendra dalam sambutannya, Sabtu malam.

"Kami juga menyatakan sikap politik bahwa pemuda Dayak berada pada posisi independen. Kami tidak akan berpihak dengan figur manapun," ujarnya.

Meski demikian, sambung Hendra, secara pribadi setiap anggota Pemuda Dayak memiliki hak politik. Dirinya juga mempersilahkan anggotanya untuk menentukan pilihan politik masing-masing.

Baca juga: Cabuli Siswi SD, Pemuda Ditangkap di Lokasi Tambang Timah Apung

Secara organisasi, PDKB menegaskan tidak akan memberikan arahan untuk mengarahkan dukungan politik kepada figur tertentu.

Sementara itu, Ketua DAD Kalbar, Jakius Sinyor mengatakan, berdirinya organisasi Pemuda Dayak menjadi sejarah bagi pengurus DAD Kalbar.

Dalam sambutannya, Jakius berpesan untuk tidak mudah menyerah dengan masalah-masalah yang kelak dihadapi.

"Sebagai pemuda Dayak Kalbar kami juga harus melestarikan hutan adat dan sebagai masyarakat adat terkadang agak sulit dan berbenturan dengan peraturan yang ada. Seharusnya tugas kita mendukung peraturan," katanya.

Dalam dunia politik, Jakius berharap agar dapat bersama untuk ikut serta bersama pemerintah menjaga keamanan dalam pemilu.

"Jangan mudah terpancing hoaks," tegasnya.

Kompas TV Seorang guru sekolah dasar di Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara ditangkap personel Satuan Reskrim Polres Muna karena mencabuli 7 muridnya. Guru olahraga berinisial R-A ini diduga telah mencabuli 7 muridnya pada saat jam pelajaran tengah berlangsung. Pelaku memberikan sejumlah uang kepada para korban agar tidak menceritakan tindakan bejatnya kepada orangtua atau keluarga mereka. Pelaku telah ditahan di Mapolres Muna dan dikenai undang-undang perlindungan anak dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara. Sedangkan 7 murid SD yang menjadi korban pelaku tengah menjalani terapi psikologi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com