Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Rumah di Bukit Menoreh Rusak Tertimpa Tanah Longsor

Kompas.com - 09/12/2018, 17:29 WIB
Dani Julius Zebua,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com - Peristiwa tanah longsor dari sebuah tebing setinggi 15 meter terjadi di Dusun Keceme, Desa Gerbosari, Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Material tanah itu merusak rumah batako milik Karno, 50 tahun, yang berada di bawahnya.

Kerusakan terparah terdapat pada belakang rumah, di mana dindingnya jebol dan tanah masuk sampai ke dalam rumah maupun samping rumah dan memadat sampai 3 meter.

"Tidak ada korban dalam longsor ini. Semua selamat, termasuk Pak Karno dan lima anggota keluarganya yang tinggal di rumah itu," kata Marsudi, Tim Reaksi Cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (TRC BPBD) Kulon Progo, Minggu (9/12/2018).

Selain merusak rumah Karno, lima rumah yang berada di sampingnya turut terancam longsor susulan.

Baca juga: Seorang Ibu Tewas Tertimbun Tanah Longsor di Sukabumi

 

Longsor terjadi di delapan titik di Samigaluh, Sabtu (8/12/2018) lalu, antara pukul 03.00- 08.00. Enam di antaranya mengenai rumah. Dua dari enam peristiwa itu mengakibatkan kerusakan, salah satunya adalah milik Karno.

Di dusun sama namun berbeda RT, rumah milik Palal juga rusak pada bagian dapur yang terbangun dari kayu, karena ditimpa tanah longsor. Peristiwa itu terjadi di saat hujan deras melanda Kulon Progo, Sabtu subuh.

"Dua (dari 8) kejadian lain longsor mengakibatkan jalan tertutup. Listrik putus. Semua laporan masuk (kemarin) berasal dari daerah Samigaluh," kata Marsudi.

Longsor di 21 desa

Bencana longsor selalu meningkat jumlahnya di Kulon Progo, utamanya pada musim hujan. BPBD mencatat longsor potensial terjadi pada 21 desa yang ada di perbukitan Menoreh. Desa-desa itu berada di Kecamatan Samigaluh, Kalibawang, Girimulyo, Kokap, dan Pengasih.

Kawasan Menoreh merupakan dataran tinggi yang terbangun dari batuan lapuk. BPBD memiliki catatan panjang soal bencana di Menoreh. Bila musim kemarau, warga di perbukitan ini akan kesulitan air bersih. Memasuki musim hujan, giliran bencana longsor yang mengancam pemukiman warga. Warga jadi terbiasa dan berpengalaman menghadapi bencana.

Samigaluh sendiri merupakan daerah mayoritas dataran tinggi dan berada di puncak Menoreh. Tumbuh banyak destinasi wisata yang mengandalkan panorama dari ketinggian di kecamatan ini, di antaranya Puncak Suroloyo dan kebun teh.

Baca juga: Memprediksi Tanah Longsor dengan Wireless Sensor Network

Selama ini, kata Marsudi, warga cukup aktif membantu tetangganya yang terkena musibah. Karena pengalaman panjang itu, warga terbiasa juga langsung membantu tetangganya dengan memanfaatkan peralatan seadanya seperti pacul dan angko atau gerobak angkut.

Termasuk di rumah Karno di Keceme. Warga, TNI-Polri, pejabat desa, ikut gotong royong membantu menyingkirkan tanah.

"Tapi sampai sekarang belum selesai," katanya.

Pemerintah juga turun tangan untuk memberi sumbangan bagi warga yang kerja bakti. Pemerintah melalui BPBD maupun aksi sosial lain, memberi bantuan logistik bagi mereka yang ikut membantu menyingkirkan longsor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com