DENPASAR, KOMPAS.com – Hujan deras yang mengguyur Kota Denpasar pada Sabtu (8/12/2018), menyebabkan sejumlah titik terendam banjir, antara lain di Jalan Mahendradata, Art Center–Denpasar, dan sejumlah permukiman padat penduduk.
Banjir terparah terjadi di wilayah Kelurahan Padangsambian, Denpasar Barat. Berdasarkan catatan BPBD Denpasar, selain menggenangi permukiman warga, banjir juga menyebabkan kerusakan bangunan di daerah tersebut.
“Paling parah terjadi di sekitar Padangsambian karena dekat dengan aliran sungai,” kata Kepala Seksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Denpasar Gde Merdawa.
Menurut dia, banjir di Denpasar rutin terjadi tiap tahun, khususnya di bulan Desember. Apalagi jika saat curah hujan sedang tinggi.
Merdawa mengatakan, banjir disebabkan saluran drainase cenderung menyempit ke arah hilir. Kemiringan dan dimensi saluran tidak sesuai dengan standar PUPR Kota Denpasar. Akibatnya, setiap hujan deras turun, ketinggian air bisa mencapai 1–1,5 meter.
Kondisi ini, lanjut dia, diperparah sumbatan sampah di saluran drainase.
“Tiap tahun terjadi, terutama bulan Desember. Penyebabnya kemiringan dan dimensi saluran tidak sesuai dengan standard PUPR Kota Denpasar,” kata Merdawa.
Menurut Merdawa, untuk mengantisipasi hal serupa kembali terjadi, Pemerintah Kota Denpasar, khususnya Dinas PUPR, harus meninjau ulang perencanaan drainase di Kota Denpasar secara menyeluruh.
“Perencanaan drainase perlu di-review secara menyeluruh sehingga masterplan drainase ke depan terprogram sesuai standar PUPR Kota Denpasar,” pungkas Merdawa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.