Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Balik Pembantaian KKB di Nduga Papua, Proyek Tak Pernah Dikawal hingga Cerita Jokowi Sempat Dilarang Datang

Kompas.com - 08/12/2018, 20:14 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

KOMPAS.com — Fakta demi fakta di balik tragedi berdarah di Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua, mulai terungkap. Salah satunya, selama menjalankan proyek di Papua, PT Istaka Karya sama sekali tanpa pengawalan dari aparat keamanan.

Presiden Joko Widodo juga pernah diingatkan untuk tidak meninjau lokasi Nduga karena rawan gangguan keamanan. Namun, saat itu Jokowi tetap memutuskan untuk mengunjungi proyek Trans-Papua. 

Selain itu, 16 jenazah telah berhasil dievakuasi dari lokasi pembantaian di Nduga, Papua.

Inilah sederet fakta yang terungkap dari kasus penyerangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Nduga:

 

1. Tak pernah dikawal aparat keamanan

Prajurit TNI berdoa sebelum menaiki helikopter dengan tujuan di Wamena, Papua, Rabu (5/12/2018). Aparat gabungan terus berusaha mengatasi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang diduga telah menewaskan 31 karyawan PT Istika Karya saat melakukan pengerjaan jalur Trans Papua di Kali Yigi dan Kali Aurak Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua. ANTARA FOTO/Iwan Adisaputra/aww.ANTARA/Iwan Adisaputra Prajurit TNI berdoa sebelum menaiki helikopter dengan tujuan di Wamena, Papua, Rabu (5/12/2018). Aparat gabungan terus berusaha mengatasi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang diduga telah menewaskan 31 karyawan PT Istika Karya saat melakukan pengerjaan jalur Trans Papua di Kali Yigi dan Kali Aurak Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua. ANTARA FOTO/Iwan Adisaputra/aww.

Sejak 1 Januari 2017, PT Istaka Karya bekerja untuk membangun proyek jembatan Jalan Trans-Papua, yang berada di wilayah pedalaman, khususnya di wilayah Pegunungan Tengah, Papua.

Akan tetapi, selama pekerjaan pembangunan proyek tersebut, tak ada aparat keamanan baik dari Polri maupun TNI yang mengawal.

Padahal, lokasi pembangunan jembatan merupakan wilayah yang sangat rawan dari gangguan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), yang selama ini kerap meneror para pekerja maupun masyarakat.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Mustofa Kamal mengungkapkan, selama ini tak ada permintaan dari pihak PT Istaka Karya untuk melakukan pengawalan terhadap para pekerja yang melaksanakan pembangunan.

“Kalau pengawalan melekat tidak ada permintaan. Namun, selama ini ada anggota yang melakukan patroli di sepanjang pekerjaan pembangunan Jalan Trans-Papua,” kata Kamal, Jumat (7/12/2018).

Hal senada juga diungkapkan Wakapendam XVII/Cendrawasih Letkol Inf. Dax Sianturi.

Baca juga: Kerjakan Jembatan di Nduga Papua, PT Istaka Karya Tak Dikawal Pihak Keamanan

 

2. Jokowi pernah diingatkan untuk tidak datang ke Nduga

Presiden Joko Widodo menaiki motor trail untuk menjajal salah satu ruas Trans Papua yang masih dalam tahap pengerjaan, Rabu (10/5/2017).Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden Presiden Joko Widodo menaiki motor trail untuk menjajal salah satu ruas Trans Papua yang masih dalam tahap pengerjaan, Rabu (10/5/2017).

Saat Jokowi hendak berkunjung ke Nduga, tepatnya dua tahun lalu, Kepala BIN, Panglima TNI, dan Kapolri sempat memintanya untuk berpikir ulang karena masalah ancaman keamanan.

"Tahun 2016 saya ke Kabupaten Nduga, karena enggak ada jalan harus 4 hari jalan kaki. Saya pakai helikopter ke sana. Oleh Kapolri, oleh Kepala BIN, oleh Panglima TNI tidak diperbolehkan," kata Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor, Jumat (7/12/2018).

"'Pak, Bapak jangan ke sana, daerah ini memang masih kondisi yang perlu pendekatan'," kata Jokowi menirukan pernyataan jajarannya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com