Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kota Semarang Terus Menggalakkan Program "Urban Farming"

Kompas.com - 08/12/2018, 11:18 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Semarang, Jawa Tengah, terus mendorong masyarakat yang bermukim di wilayah perkotaan untuk memanfaatkan lahan sempit di sekitar rumah untuk pola pertanian urban.

Pola pertanian itu menguntungkan karena dapat memberi tambahan penghasilan keluarga.

Kepala Dinas Pertanian Kota Semarang, Rusdiana mengatakan, pola pertanian urban saat ini menjadi program unggulan pemerintah. Masyarakat kota diminta memanfaatkan lahan-lahan sempit yang ada di sekitarnya.

Pertanian urban bisa dilakukan dengan budidaya, pemrosesan, dan disribusi bahan pangan. Pertanian urban bisa berupa peternakan, budidaya perairan, wanatani, dan hortikultura.

Baca juga: Terima Green House, Pemkot Jakut Ingin Warga Tekuni Urban Farming

Menurut Rusdiana, pertanian urban telah dipraktekkan sejumlah kelompok tani di Kota Semarang. Salah satunya Kelompok Tani Dewaruci, di Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang.

"Pertanian urban nanti harus ada di satu kawasan perkotaan. Nanti tiap RT atau RW harus ada kawasan pertanian di perkotaan," kata dia, Sabtu (8/12/2018).

Rusdiana mengatakan, sejauh ini pertanian urban yang berkembang di Kota Semarang lebih kebutuhan rumah tangga, seperti sayuran, buah, dan tanaman hias.

Namun, ke depan, akan terus berkembang. Dinas Pertanian akan berkolaborasi dengan instansi lain agar program itu lebih masif dan terstruktur.

"Kami sinergi dengan dinas lain. Kelompok tani itu kami bisa, lalu soal modal, bisa kami rekomendasi ke Dinas Koperasi dan UMKM," ujar dia.

Pengembangan kawasan pertanian urban mendapat perhatian dari Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Juliari P Batubara.

Pola pertanian urban di perkotaan sangat diperlukan, salah satunya menambah pendapatan keluarga.

Baca juga: Lahan di Pinggir Waduk Rawabadak Dijadikan Area Urban Farming

Pertanian urban juga sebaiknya didorong tidak hanya kaum lelaki, namun juga oleh kaum perempuan.

Pertanian urban akan menghasilkan lingkungan yang positif, serta secara tidak langsung membantu perekonomian daerah.

"DPR akan memberikan dukungan agar perempuan dapat mengembangkan urban farming dengan mengawal program pemerintah. Bantuan bibit atau benih pertanian, seperti ketimun, cabai, dan jagung, akan kami terus mendorong supaya warga terus berkarya," ucap dia.

Selain menularkan kegiatan potisif, pertanian urban juga menghasilkan tambahan penghasilan untuk keluarga. Oleh karena itu, pertanian urban harus terus dikembangkan agar diminati masyarakat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com