Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kami Berduka, tapi Bangga Ada Putra TTU Ikut Terlibat dalam Membangun Papua"

Kompas.com - 08/12/2018, 08:09 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


KEFAMENANU, KOMPAS.com - Kematian Emanuel Beli Bano Naikteas, membawa duka yang mendalam bagi keluarganya di Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT).

Keluarga sempat berharap, Emanuel bisa selamat dan kembali ke kampung halamannya di Kakatua, Kelurahan Kefamenanu Tengah, Kecamatan Kota Kefamenanu, TTU.

"Kami masih menunggu informasi resmi dari perusahaan tempat kakak saya bekerja," ucap Ira Naikteas, kepada sejumlah wartawan di Kefamenanu, Jumat (7/12/2018).

Ira adalah adik kandung dari Emanuel Beli Bano Naikteas.

Baca juga: Ini 28 Nama Korban Perkerja Istaka Karya yang Bekerja di Nduga

Emanuel merupakan putra sulung dari lima bersaudara pasangan suami istri Martinus Bano dan Yoneta Koko. Emanuel adalah anak lelaki satu-satunya.

Ia sudah setahun lebih bekerja di Papua. Ira menyebut, keluarga menerima informasi tentang kakaknya dari sejumlah pemberitaan di media, tapi hanya sebatas dugaan kalau kakaknya telah terbunuh.

"Tapi itu diduga, sehingga kita keluarga bilang kalau diduga berarti Kak Eman tidak termasuk korban," harap Ira.

Duka juga dirasakan oleh Bupati TTU Raymundus Sau Fernandes.

Orang nomor satu di kabupaten yang berbatasan langsung dengan Distrik Oekusi, Timor Leste itu, langsung berangkat ke Kupang untuk menjemput jenazah Emanuel, beberapa saat setelah menerima kabar duka tersebut.

Bersama beberapa orang kerabat Emanuel, Raymundus kemudian bergerak menuju Kota Kupang, dengan menggunakan mobil.

Menurut Raymundus, atas nama masyarakat TTU, dirinya menyesalkan dan mengutuk kejadian tersebut.

Raymundus mengatakan, di saat negara berupaya melalui pemerintah untuk membangun Papua, ternyata dinodai oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

"Kami berduka tapi bangga, karena ada putra TTU yang ikut terlibat dalam membangun Papua," ucap Bupati TTU dua periode itu.

Baca juga: Bupati TTU Jemput Jenazah Emanuel, Korban Penembakan KKB di Nduga

Raymundus berharap, proses penjemputan jenazah Emanuel di Bandara El Tari Kupang menuju Kefamenanu, bisa berjalan dengan lancar.

Sebelumnya, Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian mengungkapkan, berdasarkan informasi sementara, terdapat 20 yang tewas, yaitu 19 pekerja dan satu anggota TNI yang gugur, di Kabupaten Nduga, Papua.

Para pekerja dibunuh oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) saat membangun jembatan di Kali Yigi dan Kali Aurak, di jalur Trans Papua, Kabupaten Nduga.

Akibat kejadian tersebut, proyek Trans Papua yang dikerjakan sejak akhir 2016 dan ditargetkan selesai 2019 itu dihentikan untuk sementara waktu.

Kompas TV 16 jenazah korban penembakan kelompok kriminal bersenjatatelah tiba diPangkalan TNI Angkatan Udara Maros, Sulawesi Selatan. 16 jenazah yang telah teridentifikasi sebelumnya diberangkatkan melalui Bandara Mozes Kilangin Timika Papua menggunakan pesawat Hercules TNI Angkatan Udara. Sebagian besar korban akan dibawa ke Makassar dan akan dilanjutkan dengan perjalanan menuju rumah duka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com