Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mobil Pikap Tabrak Sepeda Motor dan Rumah, 2 Tewas

Kompas.com - 07/12/2018, 22:02 WIB
Wijaya Kusuma,
Khairina

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah mobil pikap menabrak sepeda motor dan rumah warga di Jalan Kebon Agung Km 10,8 pada Jumat (07/12/2018) dini hari.

Akibat kejadian tersebut, pengemudi sepeda motor dan temannya yang membonceng meninggal dunia.

"Kejadiannya pada pukul 02.15 WIB," ujar Kanit Laka Sat Lantas Polres Sleman Iptu Rahandy Gusti Pradana, saat ditemui Kompas.com, Jumat (07/12/2018).

Rahandy menuturkan, awalnya mobil pikap yang dikendarai oleh Nur Irawan melaju di jalan Kebon Agung Seyegan, Sleman. Di sebelah sopir, duduk Etika Dwi.

Tepat di depan mobil tersebut melaju sebuah sepeda motor yang dikendarai oleh AR (18) dan temannya SI (16). Keduanya merupakan warga Seyegan Sleman.

"Keduanya (mobil pikap dan sepeda motor) sama-sama melaju dari timur ke barat," bebernya.

Baca juga: WHO: Tiap 24 Detik Satu Orang Tewas akibat Kecelakaan Lalu Lintas

Sebelum terjadi kecelakaan, posisi mobil berada di belakang sepeda motor. Mobil menabrak bagian belakang sepeda motor.

Setelah itu, mobil menabrak rumah milik Parjiyah (49) yang tepat berada di pinggir Jalan Kebon Agung Km 10,8, Dusun Seyegan, Margokaton, Sleman.

"Mobil menabrak sepeda motor lalu menabrak rumah. Sedangkan setelah tertabrak mobil, sepeda motor menabrak tiang listrik," ungkapnya.

Akibat kejadian tersebut, AR (18) dan temannya SI (16) yang berboncengan mengendarai sepeda motor mengalami luka berat dan meninggal dunia. Sedangkan satu orang yang duduk di sebelah sopir, Etika Dwi, mengalami luka di kepala dan dirawat di rumah sakit.

"Sopir sempat pingsan, tetapi sekarang sudah sadarkan diri. Sedangkan pemilik rumah tidak ada korban, rumah mengalami kerusakan," bebernya.

Sempat beredar informasi bahwa pengemudi mobil sengaja mengejar sepeda motor yang dikendarai oleh Al (18) dan temannya SI (16) karena sebelumnya bagian kaca depan mobil diduga sempat dipukul dengan stik. Namun, Rahandy menegaskan belum bisa menyimpulkan.

"Mengenai info itu, saya belum bisa ngomong karena tidak ada saksi di lokasi yang mengetahui itu," ungkapnya.

Namun demikian, Rahandy menuturkan, di lokasi kejadian kecelakaan memang ditemukan sebuah stik.

Pihaknya juga telah melakukan olah TKP termasuk meminta keterangan saksi. Polisi juga masih akan terus mendalami kejadian tersebut, termasuk meminta keterangan dari sopir pikap.

"Tentu masih kami dalami lagi. Saat ini sopir belum kami mintai keterangan, kami masih menunggu kondisinya stabil dulu," ungkapnya.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Sleman AKP Anggaito Hadi Prabowo mengatakan, untuk saat ini masih peristiwa kecelakaan dan ditangani oleh unit laka lantas Polres Sleman.

"Sementara ini kecelakaan dan ditangani oleh unit laka. Nanti kami periksa dulu, kalau dalam penyelidikan laka ada unsur-unsur pidana langsung dilimpahkan ke reskrim," pungkasnya.

Kompas TV Saham Boeing menukik turun hampir 5 persen dalam sehari, selain tersengat ketidak pastian perang dagang antara Amerika Serikat dengan Tiongkok saham boeing juga tertekan sejak kecelakaan Lion Air Boeing max 8 di laut Karawang, Jawa Barat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com