Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anugerah, Remaja Korban Penembakan KKB di Nduga Papua, Bekerja untuk Biayai Adiknya

Kompas.com - 07/12/2018, 16:35 WIB
Amran Amir,
Khairina

Tim Redaksi

TORAJA UTARA, KOMPAS.com - Keluarga korban penembakan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kabupaten Nduga Provinsi Papua kini melakukan persiapan penyambutan jenazah Anugerah Tandi Rannu di Desa Kantun Poya, Kecamatan Kapala Pitu, Toraja Utara, Sulawesi Selatan, Jumat (07/12/2018) siang.

Keluarga dan kerabat serta warga Desa Kantun Poya terus berdatangan ke rumah duka almarhum Anugerah Tandi Rannu untuk melakukan persiapan kedatangan jenazah.

Orang tua korban mengaku sudah mendapat kepastian dari saudaranya yang berada di Timika bahwa jenazah Anugerah telah berhasil dievakuasi dari lokasi pembantaian dan sekarang disemayamkan di salah satu rumah sakit di Timika.

Rencananya, jenazah Anugerah diterbangkan Jumat (07/12/2018) sore. Tiba di Makassar kemudian diteruskan ke kampung halamannya di Desa Kantun Poya, Kecamatan Kapala Pitu, Toraja Utara, Sulawesi Selatan.

Baca juga: Cerita Jokowi Sempat Dilarang Kunjungi Nduga oleh Panglima TNI, Kapolri, dan Kepala BIN

Menurut ibu korban Devi Yulianti Tanding, korban Anugerah Tandi Rannu sempat berkomunikasi pada bulan Oktober lalu dari Kalimantan untuk mencari kerja di Papua.

“Waktu itu dia menelepon ke saya dari Balikpapan katanya mau ke kampung, namun saat tiba di Makassar dia kembali menelpon saya, katanya tiketnya langsung ke Papua,” katanya.

Menurut Devi, Anugerah ke Papua untuk bekerja setelah diajak salah satu keluarga dari Toraja untuk bekerja di perusahaan yang mengerjakan jalan Trans Papua.

“Setelah jenazah tiba di rumah, baru dilakukan prosesi ibadah penghiburan untuk keluarga korban yang ditinggalkan,” ucapnya.

Anugerah Tandi Rannu, baru berumur 17 tahun, adalah anak kedua dari 4 bersaudara. Dia lebih memilih bekerja untuk membantu kedua orang tuanya dan membiayai saudara-saudaranya yang masih sekolah

“Dia memang ulet dan semangat dalam bekerja, meskipun dia tidak tamat SMP, bahkan dia ingin membiayai saudara-saudaranya yang sekolah saat ini,” ujar Nelson Salempang, ayah korban.

Kompas TV Tujuh jenazah korban penyerangan kelompok bersenjata di Kabupaten Nduga telah tiba di Timika dari Distrik Mbua, Papua.<br /> <br /> Ketujuh jenazah ini adalah pekerja pembangunan jembatan Trans Papua di Kali Yigi, Kali Aurak, yang ditemukan tewas di puncak Bukit Kabo, Papua.<br /> <br /> Tujuh jenazah tiba menggunakan pesawat helikopoter milik TNI angkatan darat di Bandara Mozes Kilangin, Timika, sekitar pukul 9.20 WIT. Seluruh jenazah diangkut dengan mobil jenazah ke posko di belakang hanggar untuk diidentifikasi. Dengan tambahan tujuh jenazah ini, berarti sudah ada 16 jenazah yang dibawa dan tiba di Timika. Sebelumnya, 9 jenazah lainnya sudah tiba dan lebih dulu teridentifikasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com