Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anaknya Sering Dibuli, Bapak Ini Laporkan Tetangga ke Polisi

Kompas.com - 07/12/2018, 10:15 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Slamet Abdul Mukti (46) warga Kelurahan Panderejo memilih melaporkan Ys (60), seorang kakek warga Kelurahan Kebalenan Banyuwangi karena sering mem-bully kedua anaknya.

Keputusan itu semakin bulat ketika Ys melempar rokok yang menyala ke H (9) hingga mengenai pipinya.

Kepada Kompas.com, Jumat (7/12/2018), Slamet Abdul Mukti menjelaskan selain H (9), Ys juga mem-bully Er (17), anak pertamanya.

"Mereka di-bully karena kondisi saya dan ibunya yang bercerai. Kata-katanya sangat tidak pantas diucapkan kepada anak-anak. Bahkan anak pertama saya juga sering dipanggil bodoh dan kata-kata lain yang tidak baik," jelas laki-laki yang perprofesi sebagai tukang cukur tersebut.

Baca juga: 5 Berita Populer: Edy Rahmayadi Minta Tidak Di-Bully dan Lion Air Batalkan Pembelian Boeing 737 Max 8

 

Selama ini, Slamet mengatakan tidak pernah memiliki masalah pribadi dengan Ys.

Slamet mengaku sempat menegur Ys agar tidak mem-bully anak-anaknya namun teguran tersebut tidak digubris oleh Ys.

Pada Senin (3/12/2018), pem-bully-an dilakukan lagi oleh Ys ketika H bermain-main di depan warung milik Ys.

Saat itu, H yang awalnya diam memilih menyentuh telinga Ys sebagai bentuk protes lalu Ys melempar rokok yang masih menyala dengan jarak kurang 1 meter hingga mengenai pipi H.

"Saat H cerita langsung saya bawa untuk visum dan melaporkan ini ke polisi. Karena kalau pem-bully-an ini terjadi terus-terusan kasihan anak-anak saya. Mereka akan trauma," jelasnya.

Baca juga: Orangtua Dibully Anak, Loh Kok Bisa? Bisa!

 

Selain itu, Slamet menjelaskan lebih baik melaporkan kasus tersebut ke polisi daripada dia harus main hakim sendiri karena dia juga sudah berusaha menyelesaikan secara kekeluargaan tapi tidak ditanggapi.

"Laporan saya ke polisi didukung oleh keluarga. Setelah lapor ke polisi, saya juga mendatangi pak Ys untuk meminta maaf karena membawa masalah ini ke jalur hukum. Tapi dia hanya bilang iya. Tidak ada respon apa-apa. Dia juga tidak meminta maaf," jelasnya.

Selain itu, H juga bercerita kepada Slamet, jika bukan hanya dia yang sering di-bully tapi juga salah satu temannya, anak seorang tukang las. Menurut Slamet, anaknya mengaku sering ke tempat Ys yang membuka warung kecil untuk jajan.

Sementara itu Kapolsek Banyuwangi Kota AKP Ali Masduki saat dihubungi Kompas.com membenarkan laporan tersebut masuk ke Polsek Kota Rabu (5/12/2018).

"Semua berkas sudah dilengkapi termasuk visum. Setelah ini kita akan panggil terlapor dan para saksi," jelasnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com