Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Pelajar di Polewali Bertaruh Nyawa Menyeberangi Sungai demi Sekolah...

Kompas.com - 06/12/2018, 18:29 WIB
Junaedi,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


POLEWALI MANDAR, KOMPAS.com – Pagi itu, Rabu (5/12/2018), puluhan siswa sekolah TK, SD, dan SMP, di Desa Amola, Kecamatan Binuang, Polewali Mandar, Sulawesi Barat, sudah bergegas meninggakan rumah, agar bisa sampai ke sekolah sebelum ujian semester digelar.

Agar dapat sampai ke sekolah tepat waktu, mereka harus menantang derasnya arus Sungai Amola, yang sewaktu-waktu dapat menghanyutkan mereka jika tidak berhati-hati saat menyeberang.

Infrastruktur jembatan penghubung antardesa yang tidak tersedia memaksa para siswa tersebut harus bertaruh nyawa menyeberangi sungai demi sampai ke sekolah.

Setiap hari, mereka melakukan itu lantaran tidak ada jalan alternatif yang lebih dekat ke sekolah.

Baca juga: Mengaku Ditendang gara-gara Baju, Siswa di Medan Laporkan Guru ke Polisi

Saat musim banjir seperti saat ini, para siswa kerap tak bersekolah karena tak bisa menyeberangi sungai yang arusnya deras dan membahayakan nyawa mereka.

Agar seragam sekolah seperti sepatu, pakaian, dan peralatan sekolah lainnya tidak basah, para siswa terpaksa membukanya ketika akan menyeberang.

Sejumlah siswa bahkan memilih bertelanjang dada sambil sambil memegang seragam mereka.

Tak sedikit siswa punya pengalaman jatuh di tengah arus hinga seragam dan buku mereka basah kuyup sebelum tiba di sekolah.

Sejumlah warga yang khawatir anaknya hanyut terbawa arus, terutama siswa TK dan SD yang baru masuk sekolah, umumnya mengantar-jemput anak mereka ke sekolah setiap hari.

Terutama, di saat musim hujan ini, yang arus sungainya sewaktu-waktu bisa deras dan naik.

Siswa di desa ini pada umumnya sekolah berdasarkan situasi cuaca. Saat arus deras atau sungai meluap, mereka terpaksa tidak sekolah, bahkan bisa berlangsung berhari-hari.

Siswa di Polewali Mandar sulawesi barat nekad menantang arus sungai yang deras sambil telanjang dada demi mengikuti ujian semeters tepat waktu.KOMPAS.Com Siswa di Polewali Mandar sulawesi barat nekad menantang arus sungai yang deras sambil telanjang dada demi mengikuti ujian semeters tepat waktu.

Mereka baru bisa sekolah kembali saat sungai surut. Nursafika, siswi SMP Negeri Pasang ini mengaku, setiap hari dia harus bongkar pasang seragam di bibir sungai sebelum dan pulang sekolah.

Saat sungai meluap, Safika kerap tak sekolah berhari-hari karena tak ada jalan alternatif yang dekat.

“Kadang tidak sekolah kalau sungai meluap karena membahayakan. Mudah-mudahan dibangun jembatan biar tidak lagi menyeberang (sungai) dan bisa sampai ke sekolah lebih cepat,” kata Safika.

Baca juga: Kisah Guru SD di Gunungkidul, Rela Jatuh Bangun Antar Jemput Siswa Melalui Medan Ekstrem

Agar aman dan bisa saling berpegangan, terutama saat arus deras, para siswa memilih berangkat ke sekolah sambil berkelompok menyeberangi sungai.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com