Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ridwan Kamil Siapkan Rp 100 Miliar untuk Program 1 Pesantren 1 Produk

Kompas.com - 06/12/2018, 17:35 WIB
Dendi Ramdhani,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyiapkan dana sekitar Rp 100 milar untuk merealisasikan program satu pesantren satu produk.

Rencananya, program itu diluncurkan pada 12 Desember di Pondok Pesantren Al Ittifaq, Ciwidey, Kabupaten Bandung.

"Tanggal 12 Desember kita memulai perberdayaan ekonomi masyarakat untuk program ekonomi keumatan, namanya satu pesantren satu produk. Anggaran Rp 100-an miliar untuk 2019 pengembangan ekonomi umat pesantren," ujar Emil, sapaan akrabnya, saat ditemui di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kamis (6/12/2018).

Ia berharap, program itu dapat membentuk kemandirian kaum sarungan dalam pengembangan ekonomi.

"Tolong dikutip dan dicontoh, nanti diriset ada satu pesantren menjadi percontohan namanya Nurul Iman di Parung, Bogor. Dia punya pabrik roti, pabrik itu bisa menghidupi santrinya gratis yang sekolah di Nurul Iman. Nah, contoh itulah yang menjadi inspirasi saya menjadikan model pesantren Nurul Iman ini ke dalam satu pesantren satu produk," tuturnya.

Baca juga: Ridwan Kamil Matangkan Konsep Pemerintahan Regional Bandung Raya

Emil memastikan bahwa produk yang dihasilkan setiap pesantren punya pembeli tetap. Pemprov Jabar, kata Emil, telah menjaring relasi dengan swasta yang bisa menampung produk dari pesantren.

"Harus begitu, saya tidak akan meminta mereka memproduksi sesuatu yang tidak jelas pembelinya. Nanti dibantu pemprov, pemprov ada tim KUKM, tugas pertamanya mencari pembeli dulu. Akan ada partner dari pemprov yang akan menitipkan produk yang harus diproduksi. Ada yang sifatnya non pertanian berarti melakukan sablon atau apapun. Sampai suatu hari ribu-ribu pesantren itu semua punya unit usaha," papar Emil.

Emil menargetkan, ada 600 pesantren yang dijaring dalam program itu. Ia meminta para camat di Jabar untuk mencari pesantren yang potensial.

"Saya akan mulai dengan 600 pesantren dulu bekerja sama dengan para camat. Kan camat ada 600-an, nah camat harus menominasikan satu pesantren yang paling siap. Yang belum siap kita edukasi," ujarnya.

Satu pesantren satu produk merupakan salah satu program 100 hari kerja Emil. Konsep itu tak jauh berbeda dengan program satu desa satu perusahaan yang ia janjikan saat kampanye.

"Intinya sama memberdayakan dalam lingkungan keumatan Islam khususnya bagaimana pesantren ini bisa berdaya tanpa harus mengandalkan donasi dari orangtua siswa atau pemerintah," kata Emil.

Baca juga: Ridwan Kamil Sebut Anggaran untuk Penataan Sungai Citarum Masih Kurang

Tujuan besarnya, sambung Emil, pengembangan ekonomi keumatan dapat mengikis angka gini rasio serta menekan aktivitas urbanisasi.

"Gabungan ini ujungnya adalah baik pesantren atau desa akan mengurangi gini rasio dan ketimpangan desa dan kota yang masih ada. Nah diharapkan gagasan ini akan berbuah pada prningkatan kesejahteraan desa, mengurangi migrasi dan ketimpangan," ucap Emil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com