Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Menduga Masih Ada Pekerja Jembatan yang Belum Ditemukan di Nduga Papua

Kompas.com - 05/12/2018, 22:10 WIB
Kontributor Wamena, John Roy Purba,
Khairina

Tim Redaksi


JAYAPURA, KOMPAS.com - Sebanyak 5 orang karyawan PT Istaka Karya ditemukan selamat dan 15 orang ditemukan tewas akibat dibunuh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Puncak Kabo, Kali Yigi-Kali Aurak, Distrik Yigi, Kabupayen Nduga, Papua.

Kini, 4 korban selamat telah dievakuasi ke Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya dan 1 orang selamat masih berada di Distrik Mbua. Sedangkan 15 korban meninggal dunia masih berada di Puncak Kabo, yang rencananya akan dievakuasi ke Wamena atau Timika, Kabupaten Mimika.

Polisi menduga, masih ada korban lainnya di Puncak Kabo yang belum ditemukan.

Perkiraaan itu berdasarkan informasi awal jumlah pegawai PT Istaka Karya yang bekerja untuk pembangunan jembatan di lokasi kejadian yang merupakan proyek Jalan Trans Papua.

Baca juga: Kisah Tim Evakuasi Kuasai Puncak Kabo Nduga Papua, Baku Tembak hingga Lewati Medan Berat

Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal mengatakan, tim gabungan TNI dan Polri masih melakukan pencarian terhadap karyawan PT Istaka Karya lainnya.

Sebab, dari data yang didapatkan, ada 24 orang karyawan yang melakukan pengerjaan jembatan tersebut.

“Jadi kami menduga masih ada korban lainnya yang belum ditemukan. Namun untuk kondisinya belum bisa kita ketahui. Maka dari itu tim masih berupaya semaksimal mungkin mencari mereka,” ungkap Kamal ketika dikonfirmasi melalui telepon selulernya, Rabu (5/12/2018) malam.

Kamal menceritakan, saat tim memasuki wilayah Puncak Kabo, satu anggota Brimob bernama Bharatu Wahyu (23) terkena tembakan.

Kini, anggota tersebut telah dievakuasi ke RSUD Wamena dengan menggunakan helikopter.

“Proses evakuasinya dimulai dari Distrik Mbua menuju ke Distrik Kenyam dengan menggunakan helikopter. Saat itu, satu karyawan Telkomsel yang berada di Mbua atas nama Irawan Maulana (22) juga dievakuasi ke Wamena sekitar pukul 18.00 WIT,” jelasnya.

Dari hasil pemeriksaan medis, ungkap Kamal, Bharatu Wahyu mengalami luka tembak di bagian lengan kanan, bahu kiri, dan leher akibat baku tembak dengan kelompok kriminal bersenjata pimpinan Egianus Kogoya di Distrik Mbua.

Di samping itu, Kamal menceritakan, anggota gabungan TNI/Polri berhasil menemukan 15 orang jenazah korban meninggal dunia akibat ditembak di Puncak Kabo.

“Sementara para korban telah dikumpulkan di suatu tempat. Karena situasi, tidak dimungkinkan untuk dilakukan evakuasi. Para korban akan dievakuasi ke Wamena dan apabila cuaca tidak memungkinkan, para korban akan dievakuasi ke Timika besok,” ujarnya.

Baca juga: Ira Bano Menanti Kabar Kakaknya yang Bekerja di Proyek Jembatan Nduga

Ia menambahkan, jumlah korban yang terkena luka tembak sebanyak 19 orang. Rinciannya, 15 korban meninggal dunia dan 3 terkena luka tembak serta 1 orang selamat yang telah dievakuasi pada hari Selasa (4/12/2018).

“Kini, tim Kedokteran Forensik FK Uncen dan tim Forensik Pusdokkes Polri akan ke Timika untuk melakukan indentifikasi para korban,” jelasnya.

Kapolda Papua Irjen Pol. Martuani Sormin Siregar mengungkapkan, tugas utama anggota yang berada di lapangan melakukan evakuasi terhadap jenazah para korban.

“Semoga besok cuaca baik dan anggota tak mendapat gangguan untuk melalukan evakuasi,” tuturnya singkat ketika dikonfirmasi melalui telepon selulernya, Rabu (5/12/2018) tengah malam.

Kompas TV Presiden Joko Widodo menegaskan pembangunan jalan Trans Papua dari Wamena hingga Mamugu tetap berlanjut meski ada peristiwa penembakan pekerja. Presiden menyatakan tidak ada tempat bagi kelompok kriminal bersenjata dan pembangunan di tanah Papua harus terus berjalan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com