Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta di Balik Kosmetik Oplosan di Kediri, Tidak Kantongi Izin BPOM hingga 'Menyewa' Artis Ibu Kota

Kompas.com - 05/12/2018, 19:36 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Polisi berhasil membongkar pabrik pengoplos kosmetik di Kediri, Jawa Timur. Setelah ditelusuri, pabrik tersebut tidak mengantongi izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Selain itu, pemilik pabrik kosmetik oplosan tersebut pernah "endorse" para artis ternama dari Jakarta.

Polisi telah menetapkan KIL, salah satu pemilik pabrik, menjadi tersangka. Produk kosmetik oplosan milik KIL diberi merek "Derma Skin Care Beauty".

Inilah fakta yang terungkap dari kasus kosmetik oplosan di Kediri:

1. Pabrik kosmetik oplosan digerebek polisi

Ilustrasi polisi acungkan senjataKOMPAS IMAGES/RODERICK ADRIAN MOZES Ilustrasi polisi acungkan senjata

Jajaran Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Jawa Timur, berhasil membongkar praktik produksi kosmetik dan obat ilegal di Kediri, Jawa Timur.

Dalam penggerebekan tersebut, polisi mengamankan salah satu pemilik pabrik berinisial KIL.

KIL mengaku, mengoplos bahan kosmetik merek terkenal dan mengemasnya lagi menjadi produk kosmetik dengan merek yang dibuatnya sendiri.

"Produk kosmetik ini tidak memiliki izin edar dari BPOM," kata Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Jawa Timur, Kombes Akhmad Yusep Gunawan, Selasa (4/12/2018).

Baca Juga: Polisi Bongkar Praktik Produksi Kosmetik Oplosan di Kediri

2. Kosmetik oplosan diberi merek "Derma Skin Care Beauty"

Ilustrasi kosmetik berbahayaThitareeSarmkasat Ilustrasi kosmetik berbahaya

Polisi telah menetapkan KIL sebagai tersangka dalam kasus tersebut. KIL mengakui, produk ilegalnya diberi merek "Derma Skin Care Beauty".

Selain produk kecantikan seperi krim, cairan pembersih wajah, bedak, serum, dan masker, pelaku juga memproduksi obat-obatan untuk kecantikan.

Produk kosmetik oplosan KIL berasal dari bahan-bahan produk kosmetik merek terkenal seperti, Marcks Beauty Powder, Mustika Ratu, Viva Lotion, Sabun Papaya, Vasseline, Sriti, dan sebaginya.

"Bahan dari produk tersebut dioplos dan dikemas ulang dalam kemasan khusus yang diberi merek 'Derma Skin Care Beauty' lalu dipasarkan. Pemasaran produk tersebut sampai ke Surabaya, Bandung, Medan, Jakarta, dan Makassar," terang Kombes Akhmad Yusep.

Baca Juga: BPOM Sita Kosmetik Ilegal Senilai Rp 600 Jutaan

3. Polisi menggeledah rumah pelaku

IlustrasiKOMPAS/DIDIE SW Ilustrasi

Setelah menggerebek pabrik, polisi segera menggeledah rumah KIL. Dari rumah pelaku, polisi menyita ribuan produk kosmetik ilegal, beragam bentuk kemasan kosong produk kosmetik ilegal, dan produk kosmetik bermerek yang digunakan bahan baku.

Atas perbuatannya, pelaku akan dijerat dengan Pasal 197 Undang-Undang RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.

Sementara itu, polisi terus mendalami kasus tersebut, termasuk informasi ada sejumlah artis ibukota yang pernah disewa untuk mempromosikan produk milk KIL tersebut.

Baca Juga: BPOM Sidak Puluhan Konter Kosmetik Ilegal di Avava Mall, Belasan Pekerjanya Kabur

4. Jika perlu, polisi panggil 6 artis terkait kosmetik oplosan

Ilustrasi perempuan berkacaKatarzynaBialasiewicz Ilustrasi perempuan berkaca

Berdasar keterangan KIL, dirinya pernah "mengendorse" sejumlah artis ibu kota untuk produk kosmetik dan obat kecantikan ilegalnya.

Para artis tersebut mempromosikan produk kosmetik ilegal tersebut melalui media sosial Instagram. Keenam artis itu adalah VV, NR, MP, NK, DJB, dan DK.

Namun, polisi masih mendalami apakah keenam artis tersebut mengetahui atau tidak jika produk yang dipromosikannya ilegal dan tidak memiliki izin edar.

"Jika diperlukan, kami akan panggil keenam artis itu untuk dimintai keterangan sebagai saksi," kata Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Jawa Timur, Kombes Akhmad Yusep Gunawan, Selasa (4/12/2018).

Baca Juga: Produsen Kosmetik Oplosan di Kediri Pernah "Endorse" 6 Artis Ibu Kota

Sumber: KOMPAS.com (Achmad Faizal)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com