Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Hidup Penulis "Pada Sebuah Kapal" NH Dini, Terapi Tusuk Jarum hingga Penghargaan Lifetime Achievement

Kompas.com - 05/12/2018, 09:00 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

Sejumlah keluarga dan kerabat almarhumah mulai mendatangi kamar Jenazah RS Elisabeth Kota Semarang.

Salah satunya, keponakan NH Dini bernama Paulus Dadik. Paulus mengaku terpukul atas meninggalnya sastrawan berusia 82 tahun itu.

Sosok NH Dini di keluarga besarnya dikenal begitu tekun dan mandiri. Keluraganya sering memanggil NH Dini dengan panggilan sayang, eyang bibi.

"Terakhir kumpul itu dua bulan yang lalu. Beliau orangnya tidak mau merepotkan keluarganya. Dia menjual aset dan memilih tinggal di panti jompo," kata Paulus.

"Beliau ingin mandiri. Tekun juga, dan saya lihat suka berkebun," tambahnya.

Baca Juga: NH Dini di Mata Keponakan, Sosok yang Tekun dan Mandiri

4. Terapi akupunktur di masa tua

Paulus menceritakan, di masa tuanya NH Dini rutin melakukan terapi kesehatan. Terapi yang dipilih yaitu akupuntur. Terapi tersebut dilakukannya sepekan sekali di daerah Jalan Mataram, Kota Semarang.

NH Dini meninggalkan dua putra dan empat cucu. Anak pertama Marie-Claire Lintang dan anak kedua Pierre-Louis Padang Coffin yang merupakan animator terkenal di dunia.

Lintang saat ini tengah perjalanan pulang ke Semarang dari Bandung. Sementara Padang sedang di Perancis.

"Sepertinya tidak menunggu Padang, besok dilakukan kremasi," kata Paulus. 

Baca Juga: Sastrawan NH Dini Sempat Diperiksa MRI Sebelum Tutup Usia

5. NH Dini mendapat penghargaan Lifetime Achievment

Ilustrasi bukuThinkstock/Encrier Ilustrasi buku

Sastrawan senior sekaligus legenda hidup sastra Indonesia, NH Dini, menerima penghargaan Lifetime Achievement Award Ubud Writers & Readers Festival 2017 (UWRF).

Dini mendapatkan anugerah tersebut saat acara Gala Opening UWRF di Puri Saren Ubud, Bali, Rabu (25/10/17) malam. Penghargaan tersebut terakhir kalinya diberikan kepada mendiang Sitor Situmorang pada 2010.

Penghargaan bergengsi tersebut adalah apresiasi dari UWRF bagi para tokoh sastra Indonesia yang telah berkiprah selama puluhan tahun dan sukses memajukan dunia sastra Indonesia.

"Saya sangat bahagia bisa mendapatkan penghargaan ini karena sebelumnya penerima penghargaan ini adalah almarhum Sitor Situmorang, seorang senior yang saya hormati," ujar NH Dini usai menerima trofi dari Janet DeNeefe, pendiri dan Direktur UWRF.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com