Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Pipa Pertamina Bocor di Prabumulih, Warga Sesak Napas hingga Sungai Tercemar

Kompas.com - 04/12/2018, 18:05 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Khairina

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Warga Kebun Duren, Kelurahan Prabumulih Barat, Kota Prabumulih, tiba-tiba mencium bau menyengat dari sungai yang tak jauh dari permukiman mereka.

Warga memutuskan untuk  mencari sumber bau yang menyengat dan menyesakkan dada tersebut.

Ternyata, bau tersebut berasal dari sungai yang tercemar oleh tumpahan dari pipa minyak milik PT Pertamina EP Asset 2 Prabumulih. 

Saat dikonfirmasi, Asmen Legal and Relation Field Pertamina Prabumulih, Setyo Pujihartono, membenarkan adanya kebocoran minyak yang menyebabkan sungai warga tercemar.

Berikut ini fakta lengkap dari pencemaran sungai di Kebun Duren, Prabumulih:

1. Bau menyengat dan menyesakkan dada

Asmen Legal and Relation Field Pertamina Prabumulih Setyo Puji HartonoKOMPAS.com/Amriza Nursatria Asmen Legal and Relation Field Pertamina Prabumulih Setyo Puji Hartono

Rekaman video amatir milik warga menggambarkan air sungai berubah warna cokelat karena bercampur tumpahan minyak milik PT Pertamina.

Permukaan air sungai juga tampak mengkilat terkena sinar matahari. Itu menandakan air sungai benar-benar tercemar minyak.

Dahlia, seorang warga setempat mengatakan, ia mengetahui sungai di dekat rumahya tercemar minyak sekitar pukul 3.30 WIB.

Bau menyengat pun tercium tajam oleh Dahlia. Dia dan cucunya menjadi susah bernapas bila terlalu dekat dengan sungai.

Dahlia juga melihat banyak ikan-ikan di sungai mati karena airnya tercemar, termasuk 3 ekor bebek miliknya.

Sela, seorang ibu yang memiliki bayi berusia setengah tahun, juga mengeluhkan dampak pencemaran sungai.

“Anak saya yang baru berumur satu setengah tahun menjadi batuk-batuk, muntah sesak napas dan tak bisa tidur gara-gara limbah ini,” katanya.

Aroma tumpahan minyak itu sangat kuat seperti bau minyak tanah dan membuat ia dan anaknya menjadi agak sulit bernapas, kata Sela.

Baca Juga: Pipa Minyak Pertamina Bocor Cemari Sungai di Prabumulih

2. Petugas ingatkan warga untuk tidak nyalakan kompor

Warga Kampung Warung Desa Kamulyan Kecamatan Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya mendatangi lokasi kebocoran pipa Pertamina akibat khawatir meledak, Selasa  (21/10/2014).KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA Warga Kampung Warung Desa Kamulyan Kecamatan Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya mendatangi lokasi kebocoran pipa Pertamina akibat khawatir meledak, Selasa (21/10/2014).

Kebocoran pipa minyak terjadi pada Senin (3/12/2018), sekitar pukul 01.30 WIB dini hari. PT Pertamina segera mengirimkan petugas untuk mengatasi kebocoran tersebut.

Saat itu petugas memperingatkan warga untuk tidak menyalakan kompor, khususnya warga di dekat dengan sungai yang tercemar.

“Jam setengah empat saya melihat sungai penuh dengan minyak, baunya sangat menyengat. Lalu pagi hari datang petugas Pertamina yang datang ke lokasi dan melarang warga menyalakan kompor atau menyalakan api. Pihak Pertamina juga memberikan nasi bungkus kepada setiap warga,” kata Dahlia, salah satu warga.

Sementara itu, kata Setyo Pujihartono, selain perbaikan pada pipa yang bocor, PT Pertamina akan membersihkan aliran yang tercemar, .

Baca Juga: Warga Gotong Royong Bersihkan Sungai dari Limbah Minyak Pipa Pertamina

3. Penjelasan penyebab kebocoran pipa 

Pipa bocor.Thinkstock Pipa bocor.

Setyo menjelaskan, penyebab kebocoran terjadi karena faktor alam. Cuaca hujan dan panas serta adanya tekanan minyak, sehingga menyebabkan pipa bocor.

“Ya, penyebabnya adalah faktor alam sudah pasti, ditambah pres tekanan minyak kita saat ini dan cuaca hujan dan panas,” katanya.

Namun demikian, Setyo memastikan, pengerjaan pembersihan sungai akan dilakukan hingga sungai betul-betul bersih.

Sedangkan untuk kompensasi pengobatan seperti yang dituntut warga akan dilakukan setelah mendapat hasil kajian dampak dari pencemaran minyak tersebut dari tim yang akan diterjunkan.

Baca Juga: Dikeluhkan, Limbah Pertamina Cemari Tanah

4. Bau menyengat, ini penjelasan PT Pertamina

Warga dan nelayan, Senin (25/5) mengumpulkan ceceran minyak mentah yang mencemari kawasan wisata Pantai Teluk Penyu di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Ceceran minyak berasal dari kebocoran pipa fasilitas bongkar muat minyak mentah (Single Point Mooring) milik PT Pertamina Refinery Unit IV Cilacap yang rusak pada Rabu (20/5) malam. Sebanyak 14.000 liter minyak keluar dari pipa, namun sebagian besar telah disedot dan dilokalisasi oleh Pertamina.KOMPAS/GREGORIUS MAGNUS FINESSO Warga dan nelayan, Senin (25/5) mengumpulkan ceceran minyak mentah yang mencemari kawasan wisata Pantai Teluk Penyu di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Ceceran minyak berasal dari kebocoran pipa fasilitas bongkar muat minyak mentah (Single Point Mooring) milik PT Pertamina Refinery Unit IV Cilacap yang rusak pada Rabu (20/5) malam. Sebanyak 14.000 liter minyak keluar dari pipa, namun sebagian besar telah disedot dan dilokalisasi oleh Pertamina.

Hengki, warga setempat menceritakan, saat minyak dari pipa bocor memasuki sungai, warga yang lagi tidur langsung terbangun karena aroma minyak yang sangat menyengat.

Hengki khawatir aroma minyak itu berdampak pada kesehatan anak-anak yang masih kecil. Hengki juga menuntut ganti rugi kepada PT Pertamina.

“Kami khawatir aroma minyak yang sangat menyengat itu nantinya berpengaruh pada kesehatan anak-anak,” katanya.

Sementara itu, menurut Setyo, minyak yang mengaliri sungai tersebut adalah minyak mentah. Minyak jenis ini sesungguhnya tidak memberi dampak pada kesehatan.

“Paling hanya baunya saja yang memang berbeda dengan minyak biasa,” katanya

Terkait tuntuan warga soal ganti rugi, Setyo mengatakan pihak Pertamina akan mendeteksi dulu apakah kebocoran pipa itu memang berdampak pada warga.

Baca Juga: Pertamina Mengaku Jadi Penyebab Tumpahan Minyak di Teluk Balikpapan

5. Warga gotong royong bersihkan sungai yang tercemar 

Ilustrasi minyakShutterstock Ilustrasi minyak

Warga Kebun Duren, Kelurahan Prabumulih Barat, Kota Prabumulih, Sumatera Selatan bergotong-royong membersihkan aliran sungai yang tercemar pipa minyak PT Pertamina, Senin (3/12/2018).

Gotong royong dilakukan mulai dari arah hulu sungai yaitu dengan cara menggiring kotoran dan air sungai yang masih tercemar minyak ke sebelah hilir.

Di sebelah hilir sudah terpasang alat pengumpul minyak seperti selang besar yang mengapung agar minyak mudah dibersihkan.

Warga juga membersihkan rumput dan semak belukar di sisi sungai yang masih ada bekas tumpahan minyak dengan cara menebasnya menggunakan parang.

Sementara itu, di bagian hilir, warga lain mengumpulkan potongan semak dan rumput yang masih mengandung minyak lalu memasukannya ke dalam karung untuk selanjutnya dikumpulkan dan dibuang.

Baca Juga: Tumpahan Minyak di Balikpapan, Dirut Pertamina Sebut Ada Pipa yang Bergeser

Sumber: KOMPAS.com (Amriza Nursatria)

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com