Kebocoran pipa minyak terjadi pada Senin (3/12/2018), sekitar pukul 01.30 WIB dini hari. PT Pertamina segera mengirimkan petugas untuk mengatasi kebocoran tersebut.
Saat itu petugas memperingatkan warga untuk tidak menyalakan kompor, khususnya warga di dekat dengan sungai yang tercemar.
“Jam setengah empat saya melihat sungai penuh dengan minyak, baunya sangat menyengat. Lalu pagi hari datang petugas Pertamina yang datang ke lokasi dan melarang warga menyalakan kompor atau menyalakan api. Pihak Pertamina juga memberikan nasi bungkus kepada setiap warga,” kata Dahlia, salah satu warga.
Sementara itu, kata Setyo Pujihartono, selain perbaikan pada pipa yang bocor, PT Pertamina akan membersihkan aliran yang tercemar, .
Baca Juga: Warga Gotong Royong Bersihkan Sungai dari Limbah Minyak Pipa Pertamina
Setyo menjelaskan, penyebab kebocoran terjadi karena faktor alam. Cuaca hujan dan panas serta adanya tekanan minyak, sehingga menyebabkan pipa bocor.
“Ya, penyebabnya adalah faktor alam sudah pasti, ditambah pres tekanan minyak kita saat ini dan cuaca hujan dan panas,” katanya.
Namun demikian, Setyo memastikan, pengerjaan pembersihan sungai akan dilakukan hingga sungai betul-betul bersih.
Sedangkan untuk kompensasi pengobatan seperti yang dituntut warga akan dilakukan setelah mendapat hasil kajian dampak dari pencemaran minyak tersebut dari tim yang akan diterjunkan.
Baca Juga: Dikeluhkan, Limbah Pertamina Cemari Tanah
Hengki, warga setempat menceritakan, saat minyak dari pipa bocor memasuki sungai, warga yang lagi tidur langsung terbangun karena aroma minyak yang sangat menyengat.
Hengki khawatir aroma minyak itu berdampak pada kesehatan anak-anak yang masih kecil. Hengki juga menuntut ganti rugi kepada PT Pertamina.
“Kami khawatir aroma minyak yang sangat menyengat itu nantinya berpengaruh pada kesehatan anak-anak,” katanya.
Sementara itu, menurut Setyo, minyak yang mengaliri sungai tersebut adalah minyak mentah. Minyak jenis ini sesungguhnya tidak memberi dampak pada kesehatan.
“Paling hanya baunya saja yang memang berbeda dengan minyak biasa,” katanya