Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Akui Sensen Sebagai Rasul, Hamdani Minta Izin Shalat Hadap Timur

Kompas.com - 04/12/2018, 17:46 WIB
Ari Maulana Karang,
Khairina

Tim Redaksi

GARUT, KOMPAS.com - Sebelum mengikrarkan Sensen Komara sebagai Rasul Allah dan mengganti syahadat, keluarga Hamdani, warga Kampung Babakan Limus Desa Purbayani Kecamatan Caringin, ternyata sempat mengirim surat pemberitahuan ke Muspika Kecamatan Caringin soal shalat mereka yang menghadap ke timur.

Ahmad Nurjaman, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Caringin menyampaikan, sekitar bulan Agustus Hamdani berkirim surat yang isinya meminta izin untuk shalat menghadap timur.

"Kami sudah tangani biar kembali ke jalan yang benar, itu belum beres sudah ada lagi surat ini (pengakuan Sensen sebagai Rasul)," katanya.

Baca juga: Satu Keluarga di Garut Akui Sensen Sebagai Rasul dan Berganti Syahadat

Pengikut Sensen sendiri, menurut Nurjaman, bukan hanya warga biasa.

Seorang ustad setempat pun pernah menjadi pengikutnya hingga diberi gelar jenderal oleh Sensen hingga berujung proses hukum pada tahun 2013 dan di penjara selama tiga tahun.

"Setelah bebas, dia membuat surat pernyataan dan mengucapkan dua kalimat syahadat lagi," jelasnya.

Di Kecamatan Caringin sendiri, menurut Nurjaman pengikut Sensen hanya ada di satu kampung yaitu Kampung Babakan Limus Desa Purbayani.

Kampung tersebut dihuni oleh sedikitnya 20 kepala keluarga dengan jumlah jiwa ada sekitar 40 orang dewasa.

"Sehari-harinya mereka bertani, bergaul biasa dengan masyarakat bahkan rasa sosialnya juga tinggi," kata Nurjaman.

Nurjaman menyampaikan, sampai saat ini situasi di Kecamatan Caringin masih tetap kondusif meski ada juga masyarakat yang pastinya kecewa dengan penyebaran ajaran sesat tersebut.

"Yang kecewa ada saja, tapi situasi masih tetap kondusif," katanya.

Menurut Nurjaman, MUI sendiri melihat apa yang dilakukan para pengikut Sensen merupakan ranah pidana dan bisa dijerat dengan penistaan agama.

"Kalau di polsek kami sudah membuat laporan, ke Polres kami masih tunggu arahan dan koordinasi," katanya. 

Kompas TV Kepolisian Resor Mempawah memeriksa sejumlah orang yang diduga menjadi anggota aliran sesat Amanah Keagungan Ilahi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com