ACEH TIMUR, KOMPAS.com – Sebanyak 20 warga Rohingya asal Myanmar, terdampar di bibir pantai Kuala Idi, Kecamatan Idi Rayeuk, Kabupaten Aceh Timur, Selasa (4/12/2018).
Mereka dilaporkan datang menggunakan perahun kecil berbahan kayu di perairan tersebut.
Panglima Laot Idi, Kabupaten Aceh Timur, M Ali menyebutkan, awalnya nelayan melihat mereka Selasa sekitar pukul 07.00 WIB.
Baca juga: Tak Ingin Dipulangkan, Warga Rohingya Kabur dari Kamp Pengungsian
Nelayan di daerah itu langsung mencurigai mereka warga Rohingya karena tak bisa berbahasa Indonesia dan Inggris. Mereka menyebut diri dari suku Rohingya di Myanmar.
“Mereka ini mendarat sendiri di bibir Kuala Idi. Bukan dibantu nelayan seperti biasanya di tengah laut. Setelah di bibir pantai, mereka dilihat oleh nelayan kita dan diajak bicara serta diberikan bahan makanan,’ kata M Ali.
Dia menyebut, masyarakat sekitar membantu warga Rohingya tersebut dengan memberikan air bersih, pakaian, dan makanan.
Setelah itu, warga melapor ke Pos TNI Angkatan Laut di Idi Rayeuk, Aceh Timur.
Baca juga: Warga Rohingya Menolak Dipulangkan, Proses Repatriasi Kembali Batal
Komandan Pangkalan TNI AL Lhokseumawe, Kolonel Laut (P) M Sjamsul Rizal menyebut, mereka sedang mendata seluruh warga Rohingya tersebut.
“Kita juga koordinasi dengan Kantor Imigrasi Kota Langsa dan International Organization for Migration (IOM). Setelah itu, nanti akan dibahas di mana mereka akan ditempatkan, sementara di Pos TNI AL dulu,” pungkas dia.