Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hendak Singkirkan Kasur, Kakek Tewas Terseret Banjir Bandang

Kompas.com - 03/12/2018, 23:10 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho,
Khairina

Tim Redaksi


GROBOGAN, KOMPAS.com - Seorang warga Dusun Turi, Desa Putatsari, Kecamatan Grobogan, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Sutik (68) dilaporkan tewas tenggelam akibat banjir bandang yang melanda permukimannya, Senin (3/12/2018) dini hari.

Kakek renta itu meregang nyawa terseret arus deras setelah berupaya menyingkirkan kasur di dalam rumahnya.

"Benar ternyata ada satu korban jiwa. Saya sore ini baru menerima laporan. Saat itu korban hendak menyelamatkan kasur di rumahnya, namun naas terseret dan tenggelam arus banjir bandang. Di Desa Putatsari, seekor sapi juga mati terseret banjir bandang," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Grobogan, Endang Sulistyoningsih kepada Kompas.com, Senin (3/12/2018) malam.

Baca juga: Banjir Bandang di Grobogan, 4 Rumah Hanyut dan 5.800 Terendam

Senin (3/12/2018) pagi, jenazah Sutik langsung dikebumikan di tempat pemakaman umum Desa Putatsari.

"Kami turut berduka cita sedalam-dalamnya atas musibah banjir bandang ini. Jasad korban sudah dimakamkan. Pihak BPBD sudah mendatangi rumah duka untuk memberikan bantuan logistik," kata Endang.

Seperti diketahui, hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah sejak Minggu (2/12/2018) malam hingga Senin (3/12/2018) dini hari mengakibatkan sungai di kawasan Kecamatan Grobogan meluap dan perlahan melimpas ke permukiman setempat.

Tercatat, 5.800-an rumah di wilayah Kecamatan Grobogan, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah terendam banjir bandang, Senin (3/12/2018) pagi.

Berdasarkan infomasi, banjir bandang dari perbukitan karst (Kendeng utara) perlahan mulai merendam permukiman sejak dini hari.

Ketinggian air yang menggenangi rumah warga bervariasi hingga mencapai 60 sentimeter.

Endang Sulistyoningsih menyampaikan, 4 rumah warga di Kecamatan Grobogan roboh hingga hanyut diterjang banjir bandang. Sementara itu, banjir bandang juga mengakibatkan 9 rumah warga di Kecamatan Grobogan mengalami kerusakan serius.

Meski demikian, sambung Endang, tidak ada korban jiwa akibat bencana banjir bandang yang menerjang permukiman warga itu.

"Ribuan rumah terendam banjir. 4 rumah warga roboh hanyut terbawa arus banjir dan 9 rumah warga rusak berat akibat diterjang banjir. Tidak ada korban jiwa akibat banjir," kata Endang kepada Kompas.com.

Wilayah Kecamatan Grobogan sudah menjadi langganan banjir setiap hujan deras turun dengan intensitas tinggi. Kawasan permukiman di Kecamatan Grobogan secara geografis berlokasi di kaki perbukitan karst (Kendeng Utara).

Saat hujan turun, air dari Kendeng Utara dengan cepat turun melimpas memenuhi sungai hingga berujung membanjiri permukiman desa.

"Warga menyebutnya banjir gunung. Limpasan air dari Kendeng utara. Sore ini air perlahan sudah mulai surut," ungkap Endang.

Senin, BPBD Kabupaten Grobogan, TNI dan Polri telah bergotong royong untuk melakukan perbaikan rumah warga yang rusak akibat banjir.

Bantuan logistik juga telah diupayakan oleh BPBD Kabupaten Grobogan.

"Bantuan dana untuk perbaikan rumah masih diupayakan baik melalui Pemkab maupun Pemprov Jateng. Untuk sementara kami lakukan perbaikan rumah dengan cara bergotong-royong," pungkas Endang.

Kompas TV Hujan deras dan angin kencang terjadi di Bandung, Jawa Barat. Akibatnya sejumlah titik terendam banjir dan jalan menuju kawasan Dago terputus akibat tertutup pohon tumbang. Berdasarkan data BPBD Kota Bandung sungai di sejumlah titik di Bandung meluap akibat diguyur hujan deras siang hingga sore ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com