Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPBD Karo Hentikan Evakuasi Mahasiswa Unpri di Pemandian Daun Paris

Kompas.com - 03/12/2018, 11:19 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Evakuasi tujuh mahasiswa Universitas Prima Indonesia (Unpri) Medan yang tewas di pemandian air panas Daun Paris di Desa Raja Berneh, Kecamatan Merdeka, Kabupaten Karo, Sumatera Utara selesai dilaksanakan.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karo Natanail Peranginangin pun memastikan seluruh korban sudah diidentifikasi pada Minggu (2/12/2018) kemarin.

"Kejadian ini sebenarnya bukan bencana longsor, tapi bangunan tembok penahan air (turap) yang roboh. Keterangan saksi-saksi, para korban tertimpa runtuhan bangunan dan tanah," kata Natanail, Senin (3/12/2018).

Baca juga: Pemandian Daun Paris di Karo Longsor, 7 Mahasiswa Tewas, 9 Luka-luka

Menurut dia, para korban adalah peserta malam keakraban (makrab) yang dilaksanakan Ikatan Mahasiswa Karo (IMKA) Unpri. Sebanyak 53 mahasiswa hadir di acara yang berlangsung di areal pemandian itu.

Usai kegiatan, mereka beristirahat di dalam pondok-pondok yang tersedia, saat itulah dinding roboh dan para korban tak sempat menyelamatkan diri.

"Total tujuh korban tewas dan sudah diantarkan ke rumah duka masing-masing. Sembilan korban luka-luka masih menjalani perawatan," ucapnya.

"Evakuasi korban dihentikan, lokasi kejadian sudah diberi garis polisi. Saya mengimbau pemilik pemandian meninjau kembali konstruksi dan izin bangunannya. Ini juga sesuai instruksi Bupati Karo Terkelin Brahmana yang sudah meninjau lokasi, supaya tidak terjadi kejadian serupa karena kawasan itu berpotensi terjadi bencana alam," tegas Natanail.

Baca juga: Tujuh Mahasiswa yang Tewas di Pemandian Daun Paris Karo Diduga Tertimpa Pondasi Turap

Kapolres Tanah Karo AKBP Benny R Hutajulu, Kapolsek Simpang Empat AKP Nazrides Syarif dan Danramil Simpang Empat Kapten Inf J Surbakti juga meminta warga waspada bila terjadi hujan lebat.

"Khususnya yang punya rumah di atas dan di bawah bukit untuk mengungsi sementara ke tempat yang aman agar menghindari adanya korban jiwa jika terjadi longsor kembali," kata Benny.

Tanpa izin kampus

Rektor Universitas Prima Indonesia Dr Chrismis Novalinda Ginting dalam keterangan tertulisnya menyatakan, pihaknya turut berduka cita. Namun dia mengatakan, kegiatan yang dilakukan para mahasiswanya tanpa sepengetahuan pihak kampus.

Baca juga: Kronologi Longsor Pemandian Daun Paris di Karo yang Tewaskan 7 Mahasiswa

"Atas inisiatif mereka sendiri, berlibur dan berwisata ke tempat pemandian air panas. Saat ini tim rektorat masih berada di RS Amanda dan RS Efarina untuk memdampingi korban yang dirawat. Saya beserta segenap civitas akademika UNPRI menyampaikan belasungkawa dan turut berduka cita," ujar dia.

Tujuh korban tewas yang berhasil diidentifikasi adalah Sartika Theresia beru Pinem warga Medan, Shindy Simamora warga Sidikalang, Keryn beru Bangun warha Kabanjahe, Mones, Elas Sari beru Sembiring warga Pancur Batu, Emiya Leli Sagita beru Tarigan warga Karo dan Angelika beru Ginting warga Desa Lau Kawar Kabupaten Karo.

Sedangkan korban luka-luka antara lain: Andika, Novita, Afinda, Desi Sinambela, Putri Yolanda, Leni Girsang, dan Grece Hutauruk.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com