Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BERITA POPULER NUSANTARA: Polisi Tersambar Pesawat hingga Sandiaga Kunjungi Buya Syafii

Kompas.com - 03/12/2018, 05:30 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebanyak tujuh mayat ditemukan petugas Kepolisian Resort Bengkalis, Riau, di Perairan Selat Malaka.

Dengan alasan lokasi penemuan di perbatasan dengan Malaysia, Polres Bengkalis pun berkoordinasi dengan Polisi Diraja Malaysia.

Selain itu, berita tentang kunjungan Sandiaga Uno ke kediaman Buya Syafii Maarif juga menjadi sorotan. Buya pun menyambut calon presiden nomor urut 2 tersebut dengan hangat.

Berikut ini 5 berita populer Nusantara secara lengkap:

1. Polisi Indonesia dan Malaysia ungkap kasus penemuan mayat

Pihak kepolisian Polda Riau melakukan identifikasi salah satu mayat yang ditemukan di sekitar perairan Selat Malaka di Kabupaten Bengkalis KOMPAS.com/ CITRA INDRIANI Pihak kepolisian Polda Riau melakukan identifikasi salah satu mayat yang ditemukan di sekitar perairan Selat Malaka di Kabupaten Bengkalis

Kepolisian Resort Bengkalis, Riau, berkoordinasi dengan Polisi Diraja Malaysia terkait penemuan tujuh mayat di Perairan Selat Malaka di wilayah Desa Pambang, Kecamatan Bantan, Kabupaten Bengkalis, Riau.

"Kami berkoordinasi dengan Polisi Diraja Malaysia dan Marine Police (polisi laut Malaysia) untuk menyelidiki tujuh korban meninggal dunia di Perairan Selat Malaka," kata Kasat Reskrim Polres Bengkalis AKP Andri Setiawan pada Kompas.com, Minggu (2/12/2018).

Hal tersebut dilakukan karena posisi ketujuh korban ditemukan di laut perbatasan antara Indonesia dengan Malaysia.

Apalagi, salah satu korban yang teridentifikasi bernama Mimi Dewi (warga Dumai), berdasarkan keterangan pihak keluarga, korban pergi bekerja ke Malaysia.

"Kami masih mendalami keterangan keluarga korban," ucap Andri.

Baca berita selengkapnya: Kasus Penemuan 7 Mayat di Selat Malaka, Polisi RI-Malaysia Jalin Kerja Sama

2. Dosen ITS ini akan hentikan semburan lumpur Lapindo

Djaja Laksana (kanan), penggagas teori Bernoulli saat kampanye Hari Aids Sedunia di Surabaya, Minggu (2/12/2018)KOMPAS.com/ACHMAD FAIZAL Djaja Laksana (kanan), penggagas teori Bernoulli saat kampanye Hari Aids Sedunia di Surabaya, Minggu (2/12/2018)

Penemu dan penggagas teori Bendungan Bernoulli untuk menutup lumpur panas Lapindo Sidoarjo, Djaja Laksana, mengatakan, akan berusaha menghentikan semburan lumpur Lapindo apabila Jokowi menangi pilpres 2019 nanti.

"Di periode kedua nanti, semoga Pak Jokowi berkenan memberi kesempatan saya untuk menghentikan lumpur panas Sidoarjo dengan teori Bernoulli," katanya.

Dosen di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya itu, tercatat sebagai anggota Dewan Pengarah Tim Kampanye Daerah Jokowi-Ma'ruf Amin Jawa Timur itu yakin, Jokowi akan menang di Pilpres 2019 mendatang.

Baca berita selengkapnya: Dosen ITS Ini Siap Bantu Jokowi Tutup Semburan Lumpur Lapindo

3. Sandiaga Uno temui Buya Syafii Maarif di Yogyakarta

Calon Wakil Presiden nomor urut 2 Sandiaga Uno saat bersamaan dengan Buya Syafii Maarif KOMPAS.com / Wijaya Kusuma Calon Wakil Presiden nomor urut 2 Sandiaga Uno saat bersamaan dengan Buya Syafii Maarif

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com