Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TN Alas Purwo Bangun Fasilitas Penelitian Satwa Liar Senilai Rp 15 M

Kompas.com - 02/12/2018, 08:48 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Taman Nasional Alas Purwo akan membangun fasilitas penelitian hewan liar (wildlife research station/WRS) senilai Rp 15 miliar di Padang Savana blok Sadengan. Pembangunan fasilitas tersebut digunakan untuk mengembangkan serta mempromosikan potensi sumber daya, penelitian limiah, dan pendidikan satwa liar yang ada di Taman Nasional Alas Purwo.

Nuryadi, Kepala Balai Taman Nasional Alas Purwo kepada Kompas.com Sabtu (1/12/2018) mengatakan fasilitas yang dibangun antara lain pondok peneliti, kantor pengelola unit, perpustakaan, menara pantau, shelter, dan rumah pohon. Pembangunan fasilitas tersebut menggunakan anggaran dana dari SBSN dan dimulai pada awal tahun 2019.

"Dengan fasilitas WRS terebut, kami berharap akan banyak peneliti yang akan turun ke Alas Purwo. Apalagi Sadengan. ini menjadi konsentrasi satwa liar mulai Banteng, Ajag, Macan Tutul Jawa, Rusa dan Kijang. Kedepannya kami ingin menjadikan taman nasional Alas Purwo sebagai pusat edukasi bidang konservasi," ucap Nuryadi.

Baca juga: Gunung Ijen dan Alas Purwo Jadi Biosfer Dunia

Selain untuk peneliti, Nuryadi berharap fasilitas WRS juga bisa dimanfaatkan oleh para pelajar ataupun pengunjung yang datang ke Alas Purwo untuk edukasi konservasi satwa liar. Dari data Taman Nasional Alas Puwo, sepanjang tahun 2017 ada 17.000 pengunjung dan konsentrasi kunjungan terbesar pada saat hari libur umat Islam, tahun baru dan Pagerwesi.

"Karaterisitik pengunjung yang datang beragam dan kami berharap nantinya pengunjung yang datang bukan hanya melihat binatang tapi juga bisa teredukasi konservasi satwa liar yang ada di sini," ucap Nuryadi.

Nuryadi menjelaskankan dari luas 44 ribu hektar, ada sekitar 5 sampai 10 persen yang belum terekploitasi terutama di wilayah Taman Nasional Alas Purwo yang berada di sisi utara sehingga akan dibangun juga fasilitas WRS di wilayah tersebut.

Selain itu, pada tahun 2019, juga akan dibuka akses jalan menuju ke Sembulungan yang selama ini hanya bisa dijangkau melalui jalur laut serta dipantau dari udara.

Baca juga: Bertualang di Alas Purwo

"Harapannya nanti juga peneliti bisa melakukan penelitian di wilayah utara. Kita juga lengkapi dengan mangrove trail. Saat ini di blok Jatipapak sudah tersedia pesawat kecil yang bisa digunakan oleh peneliti untuk memantau taman nasional dari atas," KATA Nuryadi.

Selain itu, penelitian yang dilakukan bukan hanya terkait satwa liar, namun juga penelitian sosial budaya yang ada di Alas purwo karena taman nasional yang ada di wilayah Banyuwangi selatan tersebut juga banyak dijadikan jujugan wisata spiritual karena terdapat Pura Giri Selaka yang banyak dikunjungi umat Hindu Bali, situs Kawitan, situs Jatipapak, Gua Istana dan Pancur.

"Alas Purwo ini punya kekuatan mitos spiritual yang sangat dipercayai oleh masyarakat dan ini bagian dari potensi dan kami berharap nantinya hasil penelitian terkait Alas Purwo bisa berkontribusi terhadap edukasi konservsi," pungkasnya. (k82-13)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com