Rahmat menceritakan, ketertarikannya pada dunia desain fesyen muncul pada tahun 2010.
Inspirasinya waktu itu muncul saat melihat film drama Korea berjudul King of Fashion yang berkisah anak muda yang bercita-cita menjadi desainer.
"Kalau senang desain busana waktu 2010. Saya terinspirasi dari film Korea King of Fashion. Di film itu pas saya lihat saya dari kecil suka gambar, kenapa gak saya coba kembangkan agar bisa jadi desainer terkenal," kata Rahmat.
Semangatnya semakin tumbuh. Bermodal bakat menggambar secara otodidak, ia memberanikan diri untuk mendesain sebuah gaun sederhana bermotif bunga.
"Iya dulu mulai gambar gaun, tapi ya begitu lah engggak terlalu bagus," ujar Rahmat.
Baca Juga: Kisah Desainer Busana Difabel Rahmat Hidayat, Idolakan Ivan Gunawan dan Ingin Ketemu Jokowi (2)
Sadar akan terbatasnya ilmu desain yang ia miliki, Rahmat mulai mencari referensi dan ide lewat media sosial. Ia pun banyak bergabung dalam grup penyuka desain di Facebook.
Ketekunan Rahmat perlahan mulai membuahkan pundi-pundi rupiah. Beberapa desainnya mulai diminati. Satu desain ia jual hanya Rp 50 ribu. Hasilnya digunakan untuk menyambung hidup keluarganya.
Rahmat kini jadi tulang punggung keluarga, terlebih saat ayahnya berpulang tiga tahun silam.
Ati Susilawati, ibu Rahmat, tak bisa menyembunyikan kebahagiaannya saat karya anak sulungnya mulai dikenal masyarakat.
"Saya bangga, senang banget punya anak berbakat. Dia emang dari kecil senang gambar. Padahal dia gak pernah sekolah formal. Bisa baca dan hitung juga diajarin bibinya," ujar Ati.
"Dia sering bantu saya, masak, nyuci piring. Sekarang dia tulang punggung keluarga. Saya ngandelin hasil Rahmat jualan gambarnya. Saya harap Rahmat jadi desainer yang sukses," lanjut Ati.
Baca Juga: Kagum, Ganjar Borong Batik Tulis Karya Komunitas Disabilitas
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan