Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Dugaan Suap Bupati Malang Non-aktif Rendra Kresna, Dokumen Semasa Menjabat Disita hingga Penelusuran DAK

Kompas.com - 30/11/2018, 19:44 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Khairina

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus mencari bukti-bukti terkait kasus dugaan suap Bupati Malang non-aktif Rendra Kresna.

Ketua DPD Nasdem Kota Malang, Choirul Anam, juga turut dimintai keterangan oleh KPK.

Rendra Kresna diduga menerima gratifikasi untuk penyediaan sarana, buku dan alat peraga di Dinas Pendidikan Kabupaten Malang. Jumlah yang diduga diterima Rendra adalah Rp 3,55 miliar.

Berikut ini fakta di balik kasus Bupati Malang non-aktif Rendra Kresna.

1. Ketua DPD Partai NasDem dan KPK sempat bingung

Penyidik KPK saat hendak membawa Ketua DPD Partai NasDem Kabupaten Malang Choirul Anam setelah diperiksa di Rupatama Polres Malang Kota, Rabu (28/11/2018)KOMPAS.com/ANDI HARTIK Penyidik KPK saat hendak membawa Ketua DPD Partai NasDem Kabupaten Malang Choirul Anam setelah diperiksa di Rupatama Polres Malang Kota, Rabu (28/11/2018)

Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa Ketua DPD Partai NasDem Kabupaten Malang, Choirul Anam, di Rupatama Polres Malang Kota, Rabu (28/11/2018).

Choirul adalah mantan Direktur PD Jasayasa. KPK memeriksa dirinya sebagai saksi kasus suap dan gratifikasi Bupati Malang non-aktif Rendra Kresna.

Choirul keluar dari ruang pemeriksaan sekitar pukul 15.30 WIB. Usai diperiksa, Choirul dibawa oleh dua orang penyidik KPK menggunakan mobil Avanza putih diiringi oleh mobil Innova hitam.

Namun, penyidik KPK sempat bingung karena Choirul tidak kunjung mendapati mobil yang dipakainya saat ke Polres Malang Kota.

Baca Juga: Usai Periksa Ketua DPD NasDem soal Rendra Kresna, Penyidik KPK Sempat Bingung...

2. KPK telusuri proyek DAK semasa pemerintahan Rendra Kresna

Bupati Malang Rendra Kresna saat ditemui usai acara di Pendopo Agung Kabupaten Malang di Jalan KH Agus Salim nomor 7 Kota Malang pada Kamis (11/10/2018) malam.KOMPAS.com/ANDI HARTIK Bupati Malang Rendra Kresna saat ditemui usai acara di Pendopo Agung Kabupaten Malang di Jalan KH Agus Salim nomor 7 Kota Malang pada Kamis (11/10/2018) malam.

KPK mendalami seluruh proyek yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus ( DAK) Kabupaten Malang selama dipimpin oleh Rendra Kresna.

Hal itu diketahui dari pemeriksaan penyidik kepada Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Malang Willem Petrus Salamena pada Senin (26/11/2018).

Pada pemeriksaan yang berlangsung di Aula Rupatama Polres Malang Kota itu, Willem yang diperiksa sebagai saksi mengaku dimintai dokumen DAK mulai tahun 2010 hingga 2018.

Dalam rentang waktu itu, Kabupaten Malang dipimpin oleh Rendra Kresna sebagai bupati.

"Diminta data DAK 2010 sampai sekarang ini 2018. Jadi bukan lagi 2011. Jadi ini total," katanya.

Baca Juga: 5 Fakta Kasus Bupati Rendra Kresna, Dugaan Menyeret Pihak Swasta hingga Belasan Saksi Diperiksa

3. KPK sita dokumen APBD selama Rendra Kresna menjabat

Juru Bicara KPK Febri Diansyah di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis (22/11/2018) malam.KOMPAS.com/Reza Jurnaliston Juru Bicara KPK Febri Diansyah di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis (22/11/2018) malam.

Penyidik KPK menyita dokumen Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Malang mulai dari tahun 2010 hingga 2018.

Data itu disita dari Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Malang Willem Petrus Salamena dalam bentuk soft copy.

Willem memberikan data itu melalui satu keping compact disc dan satu flashdisc ke penyidik KPK yang sedang melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi di Mapolres Malang Kota, Selasa (27/11/2018) petang.

"Penyerahan data dan penyitaan data APBD 2010 sampai 2018 untuk seluruh SKPD," katanya.

Data APBD yang diserahkannya sesuai dengan yang ada di BPKAD yang dipimpinnya.
Sementara terkait dengan rincian pelaksanaan APBD itu ada dinas dan badan masing-masing.

"Saya ini wungkulnya (utuhnya). Rinciannya ada di dinas. Tidak ada di sana," ungkapnya.

Baca Juga: Tutupi Wajah Usai Diperiksa KPK, Saksi Kasus Bupati Malang Bingung Cari Jalan Keluar

4. Penjelasan Kepala BPKAD Kabupaten Malang

Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Malang Willem Petrus Salamena usai diperiksa sebagai saksi oleh penyidik KPK di Mapolres Malang Kota pada Senin (26/11/2018).KOMPAS.com/ANDI HARTIK Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Malang Willem Petrus Salamena usai diperiksa sebagai saksi oleh penyidik KPK di Mapolres Malang Kota pada Senin (26/11/2018).

Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Malang Willem Petrus Salamena, menjelaskan, dirinya juga diberi 9 pertanyaan oleh penyidik KPK, namun untuk pertanyaan sekitar kasus yang menjerat Rendra Kresna, dirinya tidak tahu menahu.

"Terkait fee, saya tidak mengerti. Itu urusannya bupati dan pemborong saya tidak tahu," katanya.

Willem mengatakan, dirinya sudah melaksanakan tugasnya sesuai dengan standar operasional prosedur yang berlaku. Termasuk saat melakukan pencairan atas proyek dari DAK tersebut.

"Proses pembayarannya sudah saya bayar melalui SOP saya," ungkapnya.

Willem mengaku tidak kenal dengan pemberi suap dan gratifikasi kepada Bupati Malang itu.

Baca Juga: KPK Sita Dokumen APBD Kabupaten Malang Selama Dipimpin Rendra Kresna

5. Sebanyak 36 saksi telah diperiksa KPK dalam 3 hari 

Ketua KPK Agus Rahardjo mengumumkan penetapan tersangka Bupati Pakpak Bharat di Gedung KPK Jakarta, Minggu (18/11/2018).KOMPAS.com/ABBA GABRILLIN Ketua KPK Agus Rahardjo mengumumkan penetapan tersangka Bupati Pakpak Bharat di Gedung KPK Jakarta, Minggu (18/11/2018).

Juru Bicara KPK Febri Diansyah mengatakan, pemeriksaan penyidik KPK di Polres Kota Malang telah dilakukan sejak Senin (26/11/2018) lalu. Hingga saat ini, secara keseluruhan telah diperiksa 36 orang saksi, mulai dari kalangan pengusaha hingga pejabat dinas terkait.

"Setelah sejak Senin dan Selasa dilakukan pemeriksaan terhadap 24 orang saksi untuk tersangka RK, hari ini penyidik kembali mengagendakan pemeriksaan terhadap 12 saksi lainnya," kata Febri Diansyah, juru bicara KPK, Rabu (28/11/2018).

Dilansir dari Antara, beberapa saksi tersebut adalah, Kepala Bidang Pembangunan dan Peningkatan Dinas Pekerjaan Umum dan Bina Marga Irianto, Direktur PT Anugrerah Citra Abadi Iwan Kurniawan, dan Staf Administrasi dan Keuangan PT Anugerah Citra Abadi Rizka Sari.

Baca Juga: KPK Dalami Proyek DAK Kabupaten Malang Selama Dipimpin Rendra Kresna

Sumber: KOMPAS.com (Andi Hartik)/ Antara

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com