Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Petani Bunuh Istrinya yang Menuntut Hidup Mewah

Kompas.com - 30/11/2018, 19:37 WIB
Iqbal Fahmi,
Khairina

Tim Redaksi

KEBUMEN, KOMPAS.com- DR (38) pria asal Dukuh Tugusari, Desa Bonorowo, Kebumen, Jawa Tengah berkali-kali menyapu air mata saat mengenang mendiang Eni Hermawati (27), istri tercinta yang tewas di tangannya sendiri.

Batin DR semakin sesak tatkala dia harus mereka ulang adegan aksi pembunuhan di rumahnya sendiri, Kamis (29/11/2018) pagi.

"Reka ulang ini untuk melengkapi berkas penyidikan. Dari reka ulang ini kami bisa mengetahui gambaran bagaimana tersangka melakukan penganiayaan kepada istrinya," kata Kasat Reskrim Polres Kebumen AKP Aji Darmawanasat. 

Aji menjelaskan, tragedi berdarah tersebut terjadi pada Kamis (15/11/2018) dini hari. Motif yang melatarbelakangi aksi penganiayaan berujung maut ini adalah percekcokan keluarga.

Baca juga: 5 Fakta Penganiayaan Wartawan di Maluku, Korban Mabuk Miras hingga Satu Pelaku Masih Buron

Kronologi bermula saat tersangka memasuki rumah sepulang dari kegiatan ronda malam.

Selanjutnya, tersangka berbaring di samping istrinya di depan televisi, namun posisinya saling membelakangi karena sedang tidak harmonis.

“Saat berbaring tersangka merasa tersinggung karena istrinya (korban) berkali-kali meludah ke tembok. Tersangka menegur korban karena dianggap tidak sopan,” ujar Aji.

Selanjutnya tersangka keluar untuk buang air besar. Namun setelah kembali dari kamar kecil, tersangka justru memasuki gudang dan mengambil sebilah sabit yang biasa digunakan untuk merumput.

“Setelah menemukan sabit, tersangka menghampiri istrinya yang masih tiduran dan menyabetkannya ke tubuh sang istri,” jelasnya.

Pada posisi ini, sang istri tak berdaya. Sementara sang suami yang kalap semakin menjadi. Dia menganiaya Eni hingga tewas di tempat.

Mengetahui korban sudah tak bergerak, tersangka lalu kembali pergi ke gudang dan menemukan obat pembasmi serangga Lenit.

Tersangka pun berusaha mengakhiri hidupnya dengan menenggak obat serangga itu.

Namun upayanya untuk bunuh diri gagal setelah tim dokter dari RSUD Prembun berhasil mengatasi keracunannya tersebut.

Istri menuntut lebih

Saat gelar perkara, Senin (26/11/2018), Kapolres Kebumen Ajun Komisaris Besar Arief Bahtiar mengungkapkan, tersangka DR tega menganiaya Eni Hermawati hingga tewas karena sakit hati yang menumpuk.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com